TRIBUNNEWS.COM -- Polisi telah menangkap empat pelaku penculikan wanita di Bandung, Santi. Otak pelaku bernama Donny Agusta dengan tiga pembantunya telah masuk dalam tahanan.
Santi, warga di Jalan Sukanagara Asri, Antapani, Kota Bandung, Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 12.30 WIB di dekat rumahnya.
Namun motif penculikan yang diungkapkan tersangka dengan anak korban sangat berbeda.
Pengakuan Tersangka
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast menyampaikan sebelum beraksi Donny Agusta mengiming-imingi uang kepada tiga tersangka lainnya.
Baca juga: Donny Otak Penculikan IRT di Antapani Cuma Bayar 3 Penculik Rp100 Ribu, Motif Sakit Hati soal Asmara
Akan tetapi, setelah aksi penculikan selesai, para pelaku hanya diberi Rp100.000 per orang.
Motif pelaku melakukan aksi penculikannya ini, Donny sakit hati lantaran cintanya ditolak dan diminta tak berlanjut hubungan antara pelaku (Donny) dengan korban yang sudah terjalin sejak 2014.
"Motifnya itu asmara karena sakit hati dan cemburu. Salah satu pelaku ini memiliki hubungan dengan si korban," terang Jules, Rabu (11/12/2024).
"Berdasarkan pengakuan pelaku, dia dengan korban sempat menikah siri. Tetapi, hanya sebatas lisan belum dibuktikan dengan surat-surat. Pelaku pun saat ini statusnya tak menikah sedangkan korban statusnya memiliki suami," katanya.
Saat penculikan pun, lanjutnya, para pelaku membawa korban berputar-putar seputar Bandung selama delapan jam, hingga akhirnya diturunkan di wilayah Pasir Impun dan menyuruh tukang ojek untuk mengantarkan korban.
"Pelaku saat melancarkan aksinya membawa senjata api untuk menakuti korban," ungkap Jules.
"Tapi, selama di dalam mobil para pelaku pun tak melakukan aksi kekerasan kepada korban, termasuk tak ada tindakan melakban mulut korban," katanya.
Pengakuan Anak Korban
Sementara Vella, anak Santi, mengaku motif penculikan bkan asmara, namun bisnis.
Ia mengatakan, Donny Agusta memiliki dendam terhadap keluarganya terkait kerjasama usaha.