Selama diculik tersebut, pelaku turut menodongkan senjata api (senpi) jenis pistol untuk menakut-nakuti Santi.
"Tapi, selama di dalam mobil para pelaku pun tak melakukan aksi kekerasan kepada korban, termasuk tak ada tindakan melakban mulut korban," katanya.
Lantas, Santi dilepas pada Minggu malam sekitar pukul 20.30 WIB di wilayah Pasar Impun dan pelaku menyuruh tukang ojek pengkolan untuk mengantar korban pulang.
Terpisah, tukang ojek yang mengantar Santi, Gian mengaku bertemu dengan para pelaku saat mengendarai sepeda motor.
Masih dikutip dari Tribun Jabar, Gian menyebut dirinya tiba-tiba dihentikan di kawasan Bukit Pajajaran, Pasir Impun, Kota Bandung.
"Ya saya dihentikan seorang lelaki. Dia bilang 'ayo ke atas'," ujarnya kemarin.
Gian pun kemudian ikut dengan orang itu berboncengan ke lokasi depan Kantor PD Kebersihan Bandung Timur.
"Saat itu gelap. Saya dibawa ke PD Kebersihan. Enggak tahu siapa itu orang. Dia meminta saya berhenti di depan mobilnya dan keluarlah si ibu itu sama seorang lelaki," katanya.
Malam itu, kata Gian, kondisi korban menangis dan seorang lelaki meminta Gian mengantarkan Santi ke rumahnya.
"Kondisi si ibunya menangis. Waktu di perjalanan, si ibu pun bilang saya diculik," ujar Gian.
Sepanjang perjalanan, Gian berupaya menenangkan korban yang masih menangis terisak.
"Saya bilang jangan takut nanti jika macam-macam saya turun tangan. Sampailah saya ke rumahnya, saya dibayar Rp67 ribu," katanya.
Meski sudah sampai rumah, korban tak berhenti menangis dan dia kemudian masuk ke rumahnya.
Di rumah korban terlihat ada petugas dari kepolisian.