News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agus Buntung dan Kasusnya

Kesaksian Penjaga Homestay di NTB, Agus Buntung Sering Pesan Kamar Nomor 6, Korban Tak Pernah Teriak

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda disabilitas tersangka pelecehan seksual asal Kota Mataram, NTB, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), menjalani proses rekonstruksi, Rabu (11/12/2024). Rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi, yaitu Taman Udayana, homestay TKP pelecehan, dan Islamic Center.

TRIBUNNEWS.COM - I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung memperagakan 49 adegan dalam rekonstruksi kasus kekerasan seksual, Rabu (11/12/2024).

Proses rekonstruksi digelar di Taman Udayana, Nang's Homestay kemudian Islamic Center.

Diduga korban kekerasan seksual Agus Buntung lebih dari satu dan dilakukan di lokasi yang sama yakni Nang's Homestay.

Homestay yang terletak di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memiliki 10 kamar yang berderet di depan dan belakang.

Penjaga Nang's Homestay, I Wayan Kartika, mengaku sering melihat Agus Buntung memesan kamar dengan wanita yang berbeda-beda.

Dalam sepekan Agus bisa membawa tiga sampai lima wanita dan selalu memesan kamar nomor enam.

"Selalu nomor enam tidak pernah pindah-pindah, itu letaknya di pojokan," tuturnya.

I Wayan Kartika menambahkan, wanita yang dibawa Agus tak pernah menunjukkan gelagat aneh.

Bahkan, ia tak mendengar suara teriakan dan tangisan dari korban.

"Biasa saja, tidak ada yang aneh," tukasnya.

Diketahui, kamar yang menjadi lokasi kekerasan seksual berukuran 3x3 meter dengan fasilitas kasur, toilet dan kipas angin.

Baca juga: Hotman Paris Nyaris Tergocek Kasus Agus Buntung: Hotman 911 Hampir Bela si Agus

Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, mengatakan petugas masih mendalami alasan Agus selalu membawa para korban ke kamar yang sama.

Dalam menangani kasus ini, penyidik sangat berhati-hati karena melibatkan dua kelompok rentan yaitu penyandang disabilitas dan wanita sebagai korban.

Kombes Pol Syarif mengatakan jumlah adegan yang diperagakan bertambah dari yang sudah tertulis di berita acara penyidikan (BAP).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini