TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Syofyan, seorang sopir bus berusia 32 tahun dari perusahaan Putra Raflesia, tewas dalam kecelakaan tragis yang terjadi pada Rabu (11/12/2024).
Kecelakaan ini terjadi di Jalan Lintas Barat, tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di perbatasan Bengkulu dan Lampung.
Muhammad Syofyan lahir di Bengkulu pada 12 April 1992.
Sejak kecil, ia tinggal bersama pamannya, Jasman, dan bibinya, Dharmawati, setelah ibunya meninggal dunia saat ia masih bayi.
Almir, kakak sepupu Syofyan, mengungkapkan Syofyan sudah yatim piatu, karena ayah kandungnya juga meninggal dunia dua tahun yang lalu.
"Ibu kandungnya meninggal sejak ia bayi, cuma kalau ayah kandungnya baru dua tahun yang lewat meninggal," kata Almir.
Syofyan dikenal sebagai sosok yang baik dan akrab dengan tetangga.
"Sehari-hari ia penurut, dan juga dengan tetangga tidak ada permasalahan," jelas Almir.
Ketua RT 008, Husni Thamrin, juga mengungkapkan Syofyan adalah warga yang aktif dalam kegiatan masyarakat meski jarang berada di rumah karena pekerjaannya sebagai sopir bus.
"Orangnya perhatian, baik dan suka membantu kalau ada waktu. Misalkan warga pesta dia iku gotong-royong dan mengurus parkir," kata Husni.
Kronologi Kecelakaan
Baca juga: Kecelakaan Beruntun 6 Kendaraan di Tol Dalam Kota, Alphard dan Innova Rusak Depan Belakang
Adapun kecelakaan yang merenggut nyawa Syofyan terjadi sekira pukul 21.00 WIB saat bus berpenumpang sembilan orang itu dalam perjalanan dari Bengkulu menuju Jakarta.
Menurut Kapolsek Pesisir Utara, AKP Rudi Aries, bus mengalami kendala teknis saat melintas di TNBBS.
Diduga sopir terlambat memindahkan transmisi ke gigi rendah, sehingga kendaraan kehilangan tenaga untuk menanjak.
Akibatnya, bus mundur tak terkendali dan jatuh ke jurang sedalam 70 meter.