TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Sebuah tragedi berdarah terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).
Pria bernama Hamid (35) tewas usai dikeroyok dan dianiaya dengan senjata tajam.
Informasi yang dihimpun pengeroyokan bermula saat Hamid, warga Desa Pohsangit Tengah mengirim pesan bernada menggoda kepada seorang wanita yang telah bersuami.
Pesan tersebut rupanya diketahui oleh suami korban.
Ini memicu kemarahan sekelompok pria yang kemudian mencari Hamid untuk meminta pertanggungjawaban.
Ketegangan memuncak ketika Hamid tengah memupuk tanaman jagung di sawahnya sendiri.
Sebanyak 4 pria dari Desa Kareng Kidul, yakni Rohman, Alim, Sohib, dan Faisol mendatangi Hamid dan langsung melakukan pengeroyokan.
Baca juga: Awal Mula Pengeroyokan di Mal Jaksel: Adik Dijambak, Kakak Membela dan Jadi Korban
Insiden ini tidak hanya menyebabkan Hamid mengalami luka parah, tetapi juga para pelaku yang terkena sabetan celurit saat korban berusaha melawan.
Akibat luka bacok yang serius, terutama di bagian tangan kiri dan perutnya, Hamid dilarikan ke RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo.
Sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Desa Kareng Kidul, Ahmad Suladi, membenarkan kabar duka tersebut.
"Benar, korban sudah meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul 16.00 WIB. Sekarang sudah selesai dikubur," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainal Arifin, mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini.
"Banyak luka yang dialami korban, kurang lebih ada 10 luka. Kami masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui lebih lanjut motif dan keterlibatan pelaku," ungkapnya. (Tribun Jatim/Ahsan Faradisi)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pengeroyokan Bercelurit Gara-Gara Goda Istri Orang Lewat WA, Petani di Probolinggo Meregang Nyawa