Berita Viral

Aang Dihujat Warga Usai Kehilangan Istri dan Anak Akibat Banjir Sukabumi, Tampak Cuek saat Evakuasi

Penulis: Isti Prasetya
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA EMOSI - Tangkapan layar ini diambil dari Instagram @infosukabumi_ pada Senin (10/3/2025). Viral warga memaki-maki Aang yang cuek berjualan di pasar saat anak dan istrinya ditemukan tewas akibat banjir di Sukabumi, Jumat (7/3/2025).
WARGA EMOSI - Tangkapan layar ini diambil dari Instagram @infosukabumi_ pada Senin (10/3/2025). Viral warga memaki-maki Aang yang cuek berjualan di pasar saat anak dan istrinya ditemukan tewas akibat banjir di Sukabumi, Jumat (7/3/2025).

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam reaksi warga terhadap seorang pria bernama Aang menjadi viral di media sosial.

Aang diduga bersikap cuek saat mengetahui bahwa anak dan istrinya tewas akibat banjir di Sukabumi, Jawa Barat.

Pada Kamis, 6 Maret 2025, banjir menerjang Kampung Gumelar, Kelurahan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Dalam peristiwa tersebut, Santi (40) dan anaknya Nurul (3) ditemukan tewas berpelukan setelah terjebak di dalam rumah.

Tim SAR menemukan kedua korban pada Jumat, 7 Maret 2025, sekitar pukul 13.30 WIB.

Warga setempat dibuat geram dengan sikap Aang yang terlihat cuek ketika proses pencarian korban dilakukan.

Meskipun anak dan istrinya telah dinyatakan meninggal, Aang tetap berjualan di pasar.

Dalam video yang viral, terlihat seorang pria bertopi memakimaki Aang di hadapannya, sementara warga lain juga bergantian melontarkan makian.

Aang hanya diam dan akhirnya dibawa pergi dari lokasi untuk menghindari amukan warga.

Sebelum anak dan istrinya ditemukan, Aang sempat mengunggah video di warungnya, di mana ia menyebutkan bahwa anaknya selamat dari banjir.

Dalam video tersebut, Aang terlihat mengenakan sarung dan menenteng handuk di pundak.

Baca juga: Viral Warga Emosi Lihat Aang Cuek saat Anak-Istrinya Tewas Akibat Banjir, Malah Buka Warung di Pasar

Setelah insiden tersebut, Aang dibawa ke Polsek Cikakak untuk menghindari kerumunan warga yang marah.

Sementara itu, jenazah Santi dan Nurul sudah dimakamkan di Kampung Ciganas pada malam hari setelah ditemukan.

Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, menjelaskan bahwa ibu dan anak tersebut tidak dapat menyelamatkan diri karena debit air yang tinggi dan arus yang sangat deras.

“Ibu dan anak ini terjatuh saat air mulai menghantam rumah,” jelasnya kepada awak media.

Peristiwa ini menyoroti betapa tragisnya dampak banjir dan bagaimana reaksi masyarakat terhadap situasi yang menyedihkan.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini