Ketentuan kompetisi ini mengacu pada aturan yang berlaku pada kompetisi roket air internasional.
Syachrizal Annas mengatakan, melalui penyelenggaraan kompetisi roket air ini minat dan kreativitas pelajar di bidang sains bisa ditumbuhkembangkan, sekaligus mendorong merek berinovasi mengembangkan teknologi kedirgantaraan.
Kepala Pusat Teknologi Roket LAPAN Sutrisno di tempat sama mengatakan, kegiatan ini sangat positif untuk memancing minat pelahar pada teknologi keantariksaan, khususnya roket.
"Dunia keantariksaan memberi kontrubusi sangat penting bagi program pembangunan kita. Semua tidak lepas dari peran keantariksaan, mulai dari komunikasi, transportasi hingga surveillance. Saat terjadi bencana, peran satelit (yang diluncurkan ke orbit menggunakan roket) sangat diperlukan karena jaringan seluler tidak berfungsi," ungkap Sutrisno.
Sutrisno juga menyebutkan, teknologi roket saat ini banyak sekali.
"Tapi teknologi ini sangat sensiitf karena bisa digunakan untuk dual use: sipil dan militer. karena itu roket itu sifatnya sangat terbatas, mahal dan sulit didapat. Karena karakternya yang seperti itu, kita mengupayakan kemandirian bangsa dengan membuat litbang roket sendiri," ungkapnya.
Karena itu, pihaknya menyambut positif penyelenggaraan Kompetisi Roket Air Nasional 2018.
"Ajang semacam ini membangkitkan minat generasi muda tentang dunia keantariksaan," beber Sutrisno.