Pertama, seberapa parah saat terjadi kecelakaan seperti benturan atau tabrakan.
Apakah hal tersebut dapat ditoleransi kekuatan manusia.
Kedua, apakah struktur pesawat yang mengalami kecelakaan tetap utuh secara substansial.
Ketiga, apakah kondisi lingkungan pasca-kecelakaan bisa menimbulkan ancaman bagi penumpang maupun tim penyelamat.
Singkatnya, seberapa buruk kecelakaan terhadap tubuh, seberapa parah kerusakan yang dialami pesawat, dan apakah reruntuhan serta lingkungan tempat pesawat jatuh aman.
Selain harus mematuhi aturan selama naik pesawat, mulai dari mengenakan sabuk pengaman, tidak memakai pakaian yang mudah terbakar, atau memerhatikan di mana Anda duduk di pesawat, ada hal lain yang lebih penting.
Konsultan penerbangan Adrian Gjertsen mengatakan, kondisi pesawat dan penumpang selama terjadi insiden jauh lebih penting.
Pasalnya, keselamatan lebih tergantung pada tiga hal seperti disebutkan di atas.
"Satu hal yang bisa memperburuk masalah adalah keinginan penumpang untuk menyelamatkan barang bagasinya," kata Gjertsen.
"Hal seperti ini sebenarnya justru dapat merugikan keselamatan. Tak hanya diri sendiri tapi juga orang lain. Jika ada sesuatu yang salah, segeralah menjauh," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seberapa Besar Peluang Kita Selamat dari Kecelakaan Pesawat?"