Buaya Afrika Barat (Crocodylus suchus) adalah spesies yang berbeda dengan buaya nil. Spesies ini memiliki moncong yang lebih sempit dan lebih kecil dibanding buaya nil.
Awalnya buaya Afrika Barat dianggap sama dengan buaya Nil.
Namun setelah Evon Hekkala dari Universitas Fordham di New York mengurutkan gen dari 123 buaya Nil hidup dan 57 spesimen museum, termasuk mumi buaya berusia 2.000 tahun, barulah diketahui bahwa ada dua spesies buaya berbeda.
Kalau buaya nil disebut sangat agresif hingga bisa memakan manusia, buaya Afrika Barat justru sebaliknya.
Buaya Afrika Barat cenderung memiliki sisik besar dan kasar.
3. Buaya Afrika Tengah (Mecistops leptorhynchus)
Buaya Bertubuh Ramping Afrika Tengah (Mecistops leptorhynchus) merupakan spesies buaya baru yang ditemukan di Afrika Tengah(phys)
Buaya Bertubuh Ramping Afrika Tengah (M. leptorhynchus) baru ditemukan 2018 lalu.
Buaya ini ditemukan di Kamerun hingga Tanzania. Awalnya, buaya ini dianggap sebagai spesies yang sama dengan buaya Afrika Barat. Namun, kedua buaya itu sebenarnya sangat berbeda.
M.leptorhynchus memiliki sisik yang lebih kecil dan lebih lembut daripada buaya Afrika Barat. Sementara buaya Afrika Barat cenderung memiliki sisik lebih besar dan kasar.
Selain itu M.leptorhynchus juga memiliki tubuh ramping berukuran sedang, memiliki moncong panjang dan ramping, serta hidup di habitat air tawar.
Menurut peneliti, perbedaan yang utama terletak pada gen.
Analisis pada gen menunjukkan jika kedua spesies buaya itu terpisah lebih dari delapan juta tahun yang lalu.
Buaya Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan banyak rawa, sungai, muara, dan laut. Karena kondisi geografis Indonesia, negara kita juga dihuni oleh banyak buaya.