Puncaknya adalah ketika konjungsi inferior di tanggal 9 Januari dan berakhir pada 29 Januari pukul 15.54 WIB / 16.54 WITA / 17.54 WIT.
Gerak retrograd Venus kali ini berlangsung selama 41 hari dan terletak di konstelasi Sagitarius.
Selama retrograd, Venus masih bisa diamati hingga 3 Januari 2022.
Keesokan harinya (4 Januari), Merkurius tidak dapat diamati selama 10 hari dikarenakan sudut pisah yang cukup kecil dengan Matahari.
Venus baru dapat diamati kembali pada tanggal 14 Januari 2022 ketika fajar, sehari sebelum retrograd berakhir.
Gerak retrograd Venus selalu terjadi setiap lima kali sewindu atau 584 hari sekali.
Sebelumnya, fenomena ini telah terjadi pada 25 Juli 2015 (43 hari) dan 6 Oktober 2018 (41 hari).
Fenomena gerak retrograd Venus akan terjadi kembali pada 23 Juli 2023 (42 hari) dan 3 Oktober 2026 (42 hari).
5. Puncak Hujan Meteor Leonis Minorid Desember (20-21 Desember 2021)
Leonis Minorid Desember adalah hujan meteor minor yang titik radiannya (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat konstelasi Leo Minor.
Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu komet hiperbolik C/1739 K1 (Zanotti).
Hujan meteor Leonis Minorid Desember ini dapat disaksikan sejak awal senja astronomis (50 menit setelah terbenam Matahari) waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur Laut hingga Utara.
Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia mencapai 3,8-4,6 meteor/jam (Sabang hingga P. Rote).
Hal ini dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 49,3 derajat - 66,3 derajat arah utara, sementara intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 5 meteor/jam.