Imunomodulator sendiri merupakan zat alami atau sintetis, yang membantu mengatur maupun menormalkan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 95 persen Bahan Baku Obat Masih Impor, Erick Thohir Dorong Pengembangan Industri Obat Herbal
"Gabungan misalnya dari pepaya, jahe, madu, jeruk nipis memang bisa membantu mengatasi gejala-gejala seperti batuk, pilek, tetapi kalau anosmia memang belum ada penelitiannya," terang Inggrid.
Pasalnya, hingga kini infeksi dari varian Omicron jarang menyebabkan gejala anosmia pada pasien.
"Kalau anosmia banyaknya (disebabkan) varian Delta. Sudah ada satu penelitian untuk anosmia itu misalnya jintan hitam atau habbatussauda, dan chamomile tapi baru satu penelitian.
Kalau untuk herbal lain untuk anosmia bisa dikatakan belum ada penelitiannya," ujar dia.
Sementara itu, dokter Inggrid juga menyayangkan adanya pesan dalam sebaran disinformasi tersebut, yang cenderung menyarankan orang yang positif Covid-19 dan bergejala untuk tidak periksa ke dokter.
Dia menegaskan, jika mulai muncul gejala harus segara dilakukan tes Covid-19 serta memeriksakan diri.
"Karena kalau dianggap remeh malah takutnya bisa lebih buruk, atau mungkin berpotensi menularkan ke orang lain, kalau ternyata dia beneran (positif) Covid atau Omicron," jelas Inggrid. (Zintan Prihatini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Pesan Berantai Resep Obat Herbal untuk Infeksi Omicron, Benarkah Efektif?"