Sebenarnya, komet ZTF telah mencapai titik terdekatnya dengan Matahari atau perihelion pada 13 Januari pukul 06.48.49 WIB/07.48.49 WITA/08.48.49 WIT pada jarak 166.387.000 km dari Matahari.
Namun, saat mencapai perihelion, komet ini bermagnitudo +6,72 sehingga belum bisa diamati dengan mata langsung.
Komet ZTF dapat disaksikan untuk wilayah pedalaman dan pedesaan sejak 16 Januari pukul 02.30 hingga 05.30 waktu setempat dari arah Timur Laut dekat konstelasi Bootes.
Untuk DKI Jakarta, ketinggian maksimum mencapai 30,7 derajat .
Waktu terbit komet akan lebih cepat setiap harinya dan pada Minggu (29/1/2023) kemarin, komet ZTF terbit di sekitar tengah malam di arah Utara dekat konstelasi Ursa Minor.
Pada Minggu kemarin, komet akan terlihat dua kali, yakni saat tengah malam dan pukul 23.00 waktu setempat.
Pada Senin (30/1/2028), komet ZTF akan terbit pada pukul 21.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Draco.
Sementara pada Selasa, 31 Januari 2023 komet akan terbit pada pukul 19.00 waktu setempat dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.
"Hingga 30 Januari, komet dapat disaksikan hingga pukul 05.30 waktu setempat di arah Utara," kata Andi.
Sementara pada Selasa, 31 Januari 2023, komet terbenam pukul 04.00 waktu setempat.
"Waktu terbenam komet akan lebih cepat setiap harinya," kata Andi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)