News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom Atom dan Bom Nuklir, Apa Bedanya?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar diambil pada tanggal 6 Agustus 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis dari Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, menunjukkan awan jamur dari bom atom yang dijatuhkan oleh pembom B-29 Enola Gay di atas kota Hiroshima. Berikut perbedaan bom atom dengan bom nuklir.

TRIBUNNEWS.COM - Bom atom yang dijatuhkan di kota-kota Jepang di Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II, masing-masing diberi nama sandi "Little Boy" dan "Fat Man", menyebabkan kehancuran yang meluas.

Bom tersebut meratakan kota dan menewaskan antara 90.000 dan 166.000 orang di Hiroshima (sekitar 20.000 di antaranya adalah tentara), dan antara 39.000 dan 80.000 di Nagasaki.

Mengutip popularmechanics.com, itu adalah satu-satunya dua senjata nuklir yang pernah digunakan dalam peperangan, hingga saat ini.

Beberapa senjata nuklir saat ini diklaim 3.000 kali lebih kuat dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Kekhawatiran terbaru muncul dipicu Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam dapat melepaskan senjata nuklir melawan Barat.

Selama pidato 24 Februari ke Moskow, Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk campur tangan akan mengarah pada "konsekuensi yang belum pernah Anda lihat," yang telah ditafsirkan oleh para pakar sebagai ancaman perang nuklir terselubung.

Baca juga: Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Seberapa Kuat Ledakan Little Boy dan Fat Man?

Sejarah senjata atom

Little Boy dan Fat Man adalah bom atom, atau bom fisi, yang memicu reaksi berantai fisi nuklir.

Inti atom dari bahan radioaktif dipecah untuk membuat elemen yang berbeda, yang melepaskan sejumlah besar energi, membelah lebih banyak atom dan menghasilkan ledakan yang merusak.

Di Little Boy, proyektil mirip peluru yang terbuat dari uranium-235 ditembakkan ke inti dari zat yang sama untuk memicu reaksi berantai.

The Fat Man, di sisi lain, menggunakan inti plutonium-239 yang dinyalakan dengan ribuan pon bahan peledak konvensional, yang juga memicu reaksi berantai fisi nuklir.

Maka, bom atom adalah sejenis bom nuklir yang memanfaatkan fisi nuklir.

Jenis lain dari bom nuklir adalah bom termonuklir, juga dikenal sebagai bom hidrogen, yang menggunakan proses fusi nuklir sampai taraf tertentu.

Gambar ledakan bom atom AS kedua di Nagasaki 09 Agustus 1945. (AFP / US AIR FORCE)

Baca juga: Kisahkan Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Film Oppenheimer Belum Memiliki Jadwal Tayang di Jepang

Dalam senjata termonuklir, proses fisi hanyalah permulaan.

Senjata nuklir modern, seperti bom B83 milik Amerika Serikat, menggunakan proses fisi yang mirip dengan yang digunakan dalam bom atom.

Tapi energi awal itu kemudian menyulut reaksi fusi di inti sekunder isotop hidrogen deuterium dan tritium.

Inti atom hidrogen bergabung bersama untuk membentuk helium, dan sekali lagi reaksi berantai menghasilkan ledakan.

Kali ini ledakan yang ditimbulkan akan jauh lebih kuat.

Seperti yang diilustrasikan oleh video dari saluran YouTube RealLifeLore, ledakan dari Little Boy melepaskan sekitar 15 kiloton energi, setara dengan 15.000 ton TNT.

Ilustrasi ledakan bom nuklir (YouTube RealLifeLore)

Baca juga: AS, Jepang, dan Korea Selatan Siap Merespon Jika Korea Utara Lakukan Uji Coba Bom Nuklir

Fat Man menghasilkan ledakan sekitar 21 kiloton.

Sedangkan B83 akan menghasilkan 1,2 megaton, setara dengan 1.200.000 ton TNT, menjadikannya 80 kali lebih kuat dari Little Boy.

Di sisi lain, senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan, Tsar Bomba, yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tahun 1961, menghasilkan ledakan dahsyat sebesar 50 megaton, atau sekitar 3.333 kali lebih kuat daripada bom Little Boy yang meratakan seluruh kota.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini