TRIBUNNEWS.COM - Pemain Persela Lamongan dan juga jebolan Timnas U-19 Indonesia, Saddil Ramdani, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Lamongan, Jumat (2/11/2018).
Dilansir Tribunnews.com dari Bolasport pada Sabtu (3/11/2018), Saddil Ramdani ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan penganiayaan kepada seorang wanita bernama ASR (19) warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Jombang,
Berikut ini tim Tribunnews.com himpun fakta-fakta terkait kasus penganiayaan yang menjerat Saddil Ramdani dari Bolasport.com dan juga Kompas.com.
Baca: Kasus Penganiayaan Saddil Ramdani Buka Jalan Andik Vermansah ke Timnas Indonesia
Simak selengkapnya di sini!
1. Kronologi Saddil Ramdani ditetapkan sebagai tersangka
Dilansir dari Kompas.com, Saddil diduga telah menganiaya ASR, kejadian itu terjadi di mess Persela di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Nomor 28, Lamongan, Rabu (31/10/2018) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat itu Saddil baru kembali ke Persela setelah memperkuat Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19.
“Indikasinya masalah percintaan anak muda dan perebutan ponsel dan terjadi penganiayaan, pencakaran di wajah korban,” ujar Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, Jumat (2/11/2018).
ASR kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi saat itu juga.
Pihak polisi pun langsung memproses laporan korban yang diteruskan dengan mencari bukti dan memeriksa saksi-saksi.
Salah satu saksinya adalah pemain Persela, Muhammad Guntur Triaji yang dianggap mengetahui kejadian itu.
Saddil kemudian dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Ia datang memenuhi panggilan polisi di Polres Lamongan, Kamis (1/11/2018) malam.
“Sebenarnya itu korban sudah mau berdamai, karena masih sayang katanya. Tapi orang tua korban yang justru tidak terima dengan perlakuan itu dan tetap meminta agar kasus terus diproses secara hukum,” kata AKP Wahyu.
Hasil pemeriksaan pun menetapkan Saddil sebagai tersangka oleh Polres Lamongan pada Jumat (2/11/2018) pagi.
Pasalnya, korban mengalami luka robek di bawah mata sebelah kanan yang ditengarai akibat cakaran Saddil.
Saddil terjerat Pasal 351 junto Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan.
Sejak saat itulah Saddil resmi menghuni Polres Lamongan dan tidak bisa memperkuat Persela yang bermain menghadapi Sriwijaya FC di Satdion Surajaya, Jumat (2/11/2018).
2. Komentar Saddil Ramdani
Melansir dari Bolasport.com, Saddil Ramdani pun mengakui perbuatan yang dirinya lakukan tersebut.
"Kemarin itu tidak ada apa-apa, hanya saya dibikin ribut di asrama Persela," ujarnya.
Ia juga mengaku siap menerima hukuman secara profesional.
"Saya akan mengikuti proses hukum ini dengan baik, dan saya akan ikuti apapun itu," jelasnya.
Saddil siap bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki dan meminta maaf atas perbuatannya.
"Saya laki-laki ikhlas akan menghadapi semua ini dan memohon maaf," ungkapnya.
3. Manajer Persela ajukan penangguhan
Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi akan setia melakukan pendampingan kepada Saddil Ramdani.
Saddil yang masih berusia 19 tahun itu memang masih perlu dilakukan pendampingan agar tidak mengalami tekanan.
"Bagaimanapun juga hubungan anak dan orang tua, maka saya akan tetap mendampinginya," kata Yunan Achmadi.
Yunan juga mengaku bahwa hubungannya dengan Saddil sudah seperti ayah dan anak.
Ia pun berjanji akan mendampingi Saddil sampai proses hukum selesai dan mengajukan penangguhan penahanan.
"Pendampingannya akan dilakukan hingga proses hukum selesai. Mematuhi proses hukum, juga akan mengajukan penangguhan penahanan," jelasnya.
4. 3 pemain yang bisa gantikan Saddil Ramdani di timnas saat Piala AFF 2018
Tiga pemain memiliki peluang besar untuk menggantikan peran Saddil Ramdani di timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2018.
Diketahui, Saddil Ramdani masih belum ikut dalam sesi training camp Timnas Indonesia pada Jumat (2/11/2018).
Ia satu-satunya pemain yang belum bergabung dari 23 nama saat TC hari pertama Timnas Indonesia menjelang Piala AFF 2018.
Hal ini membuat sang pelatih, Bima Sakti akan membuat keputusan perihal posisi Saddil di timnas.
"Kami sudah banyak opsi sebenarnya dan juga awalnya mau memanggil 26 pemain tapi saya pikir kami sebagai pemain sepakbola pasti punya perasaan psikologis apabila tidak dibawa ke Piala AFF 2018, jadinya hanya memanggil 23 nama pemain saja," kata Bima Sakti.
Tiga nama yang bisa mengganti Saddil Ramdani itu adalah, Andik Vermansah, Osvaldo Haay, dan Esteban Vizcarra.
5. Saddil resmi dicoret dari timnas
Asisten pelatih timnas Indonesia, Kurnawan Dwi Yulianto, memastikan tidak akan membawa Saddil Ramdani ke Piala AFF 2018.
Saddil Ramdani dicoret dari skuat Timnas Indonesia untuk berlaga di ajang bergengsi se Asia Tenggara itu.
“Jadi, Saddil dengan berat hati melalui koordinasi dari seluruh staff pelatih juga, tidak akan sertakan di tim ini. Kami tetap 23 pemain,” kata Kurniawan selepas menggelar sesi latihan timnas Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (3/11/2018).
Kurniawan pun menambahkan, bahwa dicoretnya Saddil Ramdani bukan karena faktor permasalahan yang saat ini melandanya.
Saddil Ramdani dicoret karena tidak disiplin lantaran absen di sesi latihan perdana Timnas Indonesia.
“Karena apa, terlepas dari permasalahan dia, dia tidak datang tepat waktu. Jadi bagi kami, disiplin adalah nomor satu,” kata Kurniawan.
Saat ini Kurniawan juga menyayangkan permasalahan yang sedang dihadapi Saddil dan medoakan agar bisa segera selesai.
“Kami berdoa semoga cepat selesai, karena dia masih muda kariernya masih panjang. Tapi ini jadi pembelajaran bagi semua pemain. Sebagai pelatih profesional harusnya bisa role model untuk adik-adiknya yang lain,” kata Kurniawan.
Sebagai pengganti Saddil Ramdani, tim pelatih timnas Indonesia memanggil Andik Vermansah.
Baca: Persib Bandung Terancam Lengser dari Tiga Besar Hari Ini dan Menjauh dari Gelar Juara Liga 1
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu juga sudah bergabung dengan timnas Indonesia untuk berlaga di Piala AFF 2018.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)