Hari Pahlawan: Mengenal Sosok Pahlawan Nasional Brigjen Ignatius Slamet Rijadi yang Berasal dari Kampung Halaman Jokowi
TRIBUNNEWS.COM - Sosok pahlawan nasional Brigadir Jendral Ignatius Slamet Rijadi mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Surakarta dan Ambon.
Brigjen Slamet Rijadi merupakan tentara Indonesia yang lahir pada 26 Juli 1927 di Surakarta.
Slamet Rijadi memimpin tentara Indonesia di Surakarta pada masa perang kemerdekaan melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Jiwa kepemimpinan Slamet Rijadi sangat terlihat dari sikap keberniannya melakukan perlawanan terhadap penjajah yang menyerang bangsa Indonesia.
Baca: Peristiwa Tragis Terjadi Saat Pergelaran Hari Pahlawan
Dengan menerapkan kebijakan berpencar dan menaklukkan, Rijadi dapat menghalau tentara Belanda.
Pada tahun 1947, ia berperang merebut Ambarawa dan Semarang dari tangan Belanda.
Sukses memimpin Agresi Militer I di Jawa Tengah, Slamet Rijadi dikirim ke garis depan pada tanggal 10 Juli 1950 sebagai bagian Operasi Senopati untuk merebut kembali Pulau Ambon.
Rijadi beserta pasukannya mampu mengambil alih tanpa perlawanan.
Tugas Terakhir yang diterima Rijadi pada saat ditugaskan mengambil alih ibu kota di New Victoria bersama Kolonel Alexander Evert Kawilarang.
Pasukan yang dipimpin Rijadi saat itu merengsek melewati rawa-rawa bakau.
Baca: Aliansi Relawan Jokowi Surabaya Gelar Malam Renungan 1.000 Lilin untuk Peringati Hari Pahlawan
Pada saat melewati rawa bakau, pasukan Rijadi diserang oleh pasukan RMS.
Ketika ia berusaha menaiki sebuah tank menuju markas pemberontak, Rijadi mendapat tembakan yang menembus baju besi dan perutnya.
Setelah mendapatkan perawatan dari dokter, Riyadi akhirnya gugur di usia 23 tahun dan dimakamkan di Ambon.
Saat ini kita dapat melihat sejumlah tempat, nama jalan, dan benda untuk menghormati jasa Brigjen Slamet Rijadi.
Brigjen Slamet Rijadi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 November 2009.
(Tribunnews.com/Sina)