TRIBUNNEWS.COM - Gading Marten dan Gisella Anastasia menggelar jumpa pers terkait kabar perceraian mereka.
Jumpa pers diadakan pada Rabu (28/11/2018) di sebuah hotel di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dalam jumpa pers yang disiarkan langsung oleh Facebook Tribunnews.com itu, Gisel mengatakan bahwa perceraiannya dengan Gading hanyalah proses dan hasil keputusan bersama.
"Nggak ada yang bilang siapa yang salah dan siapa yang nggak tahan sama siapa jadi semuanya ya proses aja yang digodok berdua, finalnya seperti ini," ujar Gisel.
Jumpa pers itu digelar menanggapi banyaknya kabar miring tentang isu perceraian mereka sebab kurangnya informasi.
Pada intinya, jumpa pers membicarakan tentang alasan Gisel menggugat cerai Gading dan rencana mereka berdua ke depannya.
Tidak disebutkan dengan jelas, masalah apa yang mengharuskan mereka berpisah.
Gisel berulang kali mengatakan bahwa perceraian itu merupakan sebuah proses yang harus dilalui.
Dari jawaban yang dilontarkan keduanya, tyampak mereka ingin berpisah dengan baik-baik.
"Tidak saling menyalahkan, tapi jika ada yang harus disalahkan ya salahkan saya, karena saya sebagai kepala keluarga," kata Gading.
Gading mengatakan, keduanya telah berkomitmen menjadi orang tua yang baik bagi Gempi, anak semata wayang mereka.
"Sampai kapan pun Gempi tidak akan kehilangan cinta dari kedua orang tuanya," ujarnya.
Awak media yang hadir saat itu juga menanyakan mulai kapan Gading memutuskan untuk berpisah bersama Gisel.
Namun, pertanyaan itu justru dijawab oleh Gisel.
"Itu proses juga, kita bareng, bukan proses saya sendiri atau mas (Gading) sendiri, itu proses total kami berdua sampai akhirnya memutuskan ini ya lumayan cukup lama," jawab Gisel.
Gisel juga menjelaskan bahwa sebagai manusia ia khirnya belajar bahwa semua yang ia alami merupakan proses sebab-akibat.
Namun, ia tidak menjelaskan sebab apa yang mengakibatkan ia pada akhirnya menggugat cerai Gading.
Gisel menyebutkan bahwa mereka berdua hanya perlu belajar untuk bertoleransi.
Sebab, masing-masing oran memiliki cara berpikir, cara menanggapi masalah, dan daya tahan yang berbeda.
Untuk menjelaskan perpisahan itu pada Gempi, mereka telah berkonsultasi pada psikolog anak.
Mereka menjelaskan perceraian ini sesuai porsi Gempi.
Meski mereka tidak bisa menunjukkan tampilan keluarga yang utuh, cinta untuk Gempi tidak akan berkurang.
Seiring dengan berjalannya waktu, mereka masih akan bersama-sama konsultasi pada psikolog agar bisa mendidik Gempi dengan baik.
"Memberikan pemahaman yang baik untuk tidak merusak nilai-nilai arti rumah tangga yang sebenarnya," terang Gisel.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)