TRIBUNNEWS.COM - Pencipta SpongeBob SquarePants, Stephen Hillenburg, meninggal dunia pada Senin (26/11/2018).
Stephen Hillenburg tersebut meninggal pada usia 57 tahun karena penyakit langka.
Ia menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).
Baca: Stephen Hillenburg, Pencipta SpongeBob SquarePants Meninggal Dunia
Dilansir Tribunnews.com dari National Institute of Neurological Disorders and Strokes, ALS adalah sekelompok penyakit neurologis langka yang melibatkan sel-sel syaraf (neuron) yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan otot.
Penyakit ini termasuk dalam penyakit progresif, yang berarti gejala memburuk dari waktu ke waktu.
Saat ini, belum ada obat yang bisa menangani penyakit ALS.
ALS termasuk dalam kelompok gangguan yang lebih luas yang dikenal sebagai penyakit neuron motorik.
Baca: Pencipta SpongeBob SquarePants, Stephen Hillenburg Meninggal di Usia 57 Tahun
Penyakit ini disebabkan oleh penurunan bertahap atau degenerasi dan matinya neuron motorik.
Neuron motorik adalah sel-sel syaraf yang membentang dari otak ke sum-sum tulang belakang dan ke otot di seluruh tubuh.
Neuron motorik ini menghubungkan antara otak dan otot-otot di seluruh tubuh.
Pesan dari neuron motorik di otak (disebut neuron motorik atas) ditransmisikan ke neuron motorik di sumsum tulang belakang dan ke inti motorik otak (disebut neuron motorik bawah).
Baca: 8 Fakta Film Kartun SpongeBob Squarepants yang Jarang Diketahui
Kemudian dari sumsum tulang belakang dan inti motorik otak melaju ke otot atau otot tertentu.
Dalam ALS, kedua neuron motorik atas dan neuron motorik bawah berdegenerasi atau mati.
Sehingga, kedua neuron tersebut berhenti mengirim pesan ke otot dan otot beangsur-angsur melemah.
Pada akhirnya, otak kehilangan kemampuan untuk memulai dan mengendalikan gerakan.
Baca: Sering Tak Disadari Penonton, Berikut 7 Kesalahan dalam Kartun Spongebob Squarepants
Gejala awal ALS biasanya terjadinya kelemahan atau kekakuan otot.
Secara bertahap, semua otot akan terpengaruh dan orang yang mengalaminya akan kehilangan kekuatan mereka bahkan kehilangan kemampuan untuk berbicara, makan, bergerak, dan bernapas.
Belum ada tes yang bisa memberikan diagnosis pasti dari penyakit ALS.
ALS dapat didiagnosa berdasarkan sejarah rinci dari gejala dan tanda yang diamati oleh dokter selama pemeriksaan fisik.
Baca: Deretan Kartun Populer yang Dicekal di Beberapa Negara, Tom and Jerry Hingga Spongebob
Namun, munculnya gejala neuron motorik atas dan bawah sangat menunjukkan adanya gejala penyakit ALS.
Dokter akan meninjau riwayat medis lengkap seseorang dan melakukan pemeriksaan neurologis secara berkala untuk menilai apakah gejala seperti kelemahan otot, atrofi otot, dan kelenturan semakin memburuk.
Gejala ALS pada tahap awal dapat serupa dengan berbagai macam penyakit atau gangguan lain yang bisa diobati.
(Tribunnews.com/Whiesa)