TRIBUNNEWS.COM, KUPANG.COM - Sebanyak 241 orang warga Manggarai Barat (Mabar), diserang DBD sejak September sampai awal Desember 2018 ini.
Serangan nyamuk berbahaya itu masih berlanjut dan jumlah korban terbanyak adalah warga Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Mabar.
Dalam empat bulan itu, untuk sementara jumlah korban terbanyak terjadi pada November sebanyak 155 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar dr Imaculata Veronika Djelulut, menyampaikan bahwa jumlah korban tersebut masih bersifat sementara.
Kemungkinan jumlah korban masih akan bertambah karena serangan DBD di kota pariwisata itu belum berakhir.
"Data terbaru jumlah korban serangan DBD, terdiri dari Bulan September 20 orang; Bulan Oktober 42 orang; November 155 orang dan Desember untuk sementara 24 orang. Sehingga total 241 orang," kata Imaculata.
Dia ditemui wartawan di ruangan kerjanya, Kamis (6/12/2018).
Imaculata menjelaskan, 3 orang korban yang meninggal dunia dikarenakan terlambat hantar ke fasilitas kesehatan.
Korban yang meninggal dunia itu kata dia terjadi pada Bulan Oktober 1 orang dan November 2 orang.
Imaculata mengakui jumlah korban terbanyak berada di Labuan Bajo. Namun dari kecamatan lain juga ada.
Seperi dari wilayah kerja Puskesmas Terang, Rekas, Werang, Wae Nakeng, Orong, Tentang dan Datak.
"Serangan DBD masih terjadi atau belum berakhir. Masyarakat diminta untuk lakukan gerakan 3 M plus. Seperti menguras penampungan air, menutup tempat air dan menguburkan wadah yang bisa digenangi air. Selain itu harus gunakan kelambu saat tidur, memakai lotion anti nyamuk dan tidak gantung pakaian dalam jumlah banyak," kata Imaculata.
Pihaknya kata dia mulai lagi melakukan fogging, antara lain di Sernaru, Golo Koe, Lancang, Raba dan beberapa tempat lainnya.