Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - HMD Global selaku pemegang merek ponsel Nokia akhirnya resmi meluncurkan seri Nokia 8.1.
Seri ini merupakan versi global dari Nokia 7.1 Plus (X7) yang sudah meluncur terlebih dahulu di negara Eropa.
Dilansir Tribunnews.com dari phonearena.com pada Kamis (6/12/2018), design yang ditawarkan Nokia 8.1 ini mengusung konsep bezel-less yang sedang diminati publik.
Nokia 8.1 memiliki empat sisi bingkai yang tipis dengan sudut melingkar bertuliskan 'Nokia' pada bagian dagu ponsel.
Baca: Maksud Oppo Gandeng Nokia di Urusan Produksi Ponsel
Jenis layar yang digunakan yakni IPS LCD berukuran 6,18 inci dengan resolusi 1080x2246 piksel.
Di bagian layar sebelah atas, terdapat poni (notch) sebagai wadah kamera 20 megapiksel dengan lensa bukaan f/2,0.
Di bagian punggungnya terdapat kamera ganda dengan posisi vertikal di bagian tengah.
Kamera utama ponsel memiliki resolusi 12 megapiksel dengan bukaan lensa f 1/2,55 dan lebar sensor 1,4 mikron.
Kamera tersebut memiliki fitur PDAF dan Optical Image Stabilization (OIS) selain lensa dengan dukungan Carl Zeiss.
Kamera belakang kedua memiliki resolusi 13 megapiksel, berguna sebagai depth sensor guna menghasilkan efek bokeh (blur) dalam memotret portrait.
Selain kamera ganda, terdapat juga sensor sidik jari sebagai kunci keamanan di bagian belakang Nokia 8.1.
Prosesor yang digunakan Snapdragon 710 dengan kapasitas RAM 4 GB dan penyimpanan internal 64GB.
Menariknya kapasitas baterai ditingkatkan menjadi 3500 mAh dan bantuan fitur hemat energi Android 9 Pie.
Baca: Harga Nokia 6.1 Plus Dibandrol Rp 3,4 Juta Dijual Mulai September, Ini Spesifikasi RAM dan Kamera
Nokia 8.1 dijanjikan akan terus didukung pembaruan sistem operasi selama 2 tahun, dan pembaruan keamanan selama 3 tahun.
Tersedia dalam 4 pilihan warna, yakni Blue, Silver/Steel, Copper, Iron/Steel.
Untuk harga Nokia 8.1, pengguna harus merogoh kocek 400 Euro atau sekitar Rp 6,6 juta.
Untuk kawasan Timur Tengah Nokia 8.1 bisa dipesan mulai 15 Desember, dan mulai dikirim ke pengguna 20 Desember.
Untuk wilayah ndonesia sepertinya harus bersabar terlebih dahulu.
(Tribunnews.com / Bunga)