TRIBUNNEWS.COM - Gempa 4,7 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Sabtu (15/12/2018) malam.
Dikutip dari akun twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 21.13 WIB.
Koordinat gempa berada di 1.74 Lintang Selatan, 136.28 Bujur Timur.
Pusat gempa terletak di darat 16 km timur laut Kepulauan Yapen dengan kedalaman 10 km.
Baca: Setelah Gempa, Hari Ini BMKG Keluarkan Peringatan Dini Di Berbagai Wilayah Indonesia
Gempa ini dirasakan di Serui dengan skala III MMI dan Biak dengan skala II MMI.
Sebelumnya, gempa juga terjadi di barat daya Tasikmalaya.
Gempa dengan kekuatan 4,3 SR itu terjadi pukul 20.54 WIB.
Pusat gempa berada di laut 65 km barat daya Tasikmalaya dengan kedalaman 17 km.
Wilayah Pangandaran merasakan gempa ini dengan skala II-III.
Pada Sabtu (15/12/2018) dini hari, gempa juga mengguncang Gorontalo pada
Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 tersebut mengguncang Gorontalo pada pukul 02.27 WIB.
Dilansir Tribunnews.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Gorontalo berada di kedalaman 134 km.
Pusat gempa berada di laut, tepatnya di 74 km Barat Daya Gorontalo.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,2 tersebut juga dirasakan di Sumalata, Bolaang Mongondow Selatan, dan Gorontalo.
Di Sumalata, gempa dirasakan dengan Skala MMI II-III.
Baca: Suara Misterius Menggema di Langit Dini Hari, Warga Pekalongan Gempar, BMKG Ungkap Kemungkinannya
Sedangkan di Bolaang Mongondow Selatan, gempa tersebut dirasakan dengan Skala MMI I-II.
Di Gorontalo sendiri, gempa dirasakan dengan Skala MMI III-IV.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu Besok, 15 Desember 2018: Hujan di Aceh dan Sumatera Utara Menurun
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)