TRIBUNNEWS.COM - Pemberitaan tengah diramaikan dengan insiden bendera dan baliho Partai Demokrat yang dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru, Riau, dirusak oleh orang tak dikenal.
Perusakan bendera dan baliho ini ditemukan oleh elite Partai Demokrat yang sedang berada di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, salah satu baliho yang dirusak adalah yang berada di depan Hotel Pangeran.
Hotel tersebut merupakan tempat Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menginap.
"Perobekan bendera dan Baliho dilakukan dengan sengaja," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari dalam video yang dikirim kepada Kompas.com, Sabtu pagi.
Baca: Polisi Ungkap Penyebab Para Tersangka Juru Parkir Nekat Keroyok 2 Anggota TNI di Ciracas
Menurutnya, ada ribuan baliho yang telah dirusak. Dalam video terlihat bendera dan spanduk Partai Demokrat sudah dalam keadaan sobek dan rusak.
Tak hanya spanduk, baliho bergambar SBY dan Ani Yudhoyono pun sobek dan jatuh ke tanah.
"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.
Pengrusakan bendera dan baliho juga terjadi di depan Gedung DPRD Riau.
Sementara, di dekat baliho dan bendera Partai Demokrat yang dirusak terdapat deretan bendera dari partai-partai lain seperti Partai Golkar, PSI, dan PDI-P dan masih terpasang dengan baik.
Mengetahui hal ini, SBY pun langsung turun ke jalan dan melakukan penyisiran.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, SBY terpantau berjalan kaki bersama rombongan di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, tepatnya di depan kantor DPRD Riau.
Saat melakukan penyisiran, SBY didampingi oleh Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan menyaksikan satu persatu baliho yang rusa.
SBY tampak tidak banyak berkata-kata, ia sesekali menggelengkan kepalanya dan raut mukanya tidak menunjukkan banyak ekspresi.
"Pemimpin yang baik harusnya menghargai pemimpin lainnya," ujarnya singkat sambil terus ikut melihat dan mengangkat langsung baliho rusak tersebut.
SBY Minta turunkan atribut yang tersisa
SBY kemudian mempertanyakan pengrusakan bendera dan baliho Partai Demokrat ini.
Ia mempertanyakan apakah pengrusakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu atau memang masyarakat Riau yang saat ini sudah berubah.
"Saya, kami, sangat hormat kepada saudara kami masyarakat Riau, sangat sayang, taat beragama, jadi seperti ini. Apakah saudara kami berubah atau ulah mereka mereka," kata SBY.
SBY juga mengaku dirinya hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
Selanjutnya SBY memerintahkan Sekjen Partai Demokrat serta pemimpin Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atribut yang tersisa.
"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada bendera kita, baliho yang tidak bersalah, dirobek," ujar dia.
SBY berkaca-kaca
Pasca memantau baliho dan bendera yang dirusak, SBY pun memberikan keterangan pers.
Kembali dikutip dari Tribun Pekanbaru, SBY didampingi oleh Hinca Pandjaitan membeberkan insiden pengrusakan tersebut.
Ia mengaku sangat sedih hingga suaranya terdengar bergetar saat berbicara.
Bahkan kedua matanya pun tampak berkaca-kaca serta terlihat berusaha menahan air matanya yang nyaris menetes.
Suaranya pun semakin pelan saat wartawan mencecarnya pertanyaan.
"Ini bukan perang saya. Yang bertarung itu pak Jokowi dengan pak Prabowo," terangnya dengan mata berkaca-kaca, sebelum melakukan kunjungan kerjanya.
SBY pun mengaku menyerahkan seluruh proses hukum kepada kepolisian atas pengrusakan ribuan alat peraga yang dipasang oleh Partai Demokrat.
Pihaknya juga tidak ingin menuduh siapa pelaku insiden ini.
Diketahui, SBY dan elite Partai Demokrat sedang berada di Pekanbaru sejak hari Jumat (14/12/2018) untuk melakukan kegiatan kampanye.
Baca: Bawaslu Terima Laporan Sebanyak 192.129 Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye
Rencananya, SBY berada di Pekanbaru hingga hari Senin (17/12/2018).
Di hari yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga melakukan kunjungan kerja sekaligus kampanye.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)