TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian melalui Divisi Humas Polri menuturkan ada 20 akun sosial yang menyebarkan propaganda terkait aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
Melalui akun tersebut KKB menggunakan akun tersebut untuk menyebarkan propaganda agitasi dan hoaks yang berita terkait KKB semakin menyebar luas.
Tribunnews merangkum dari Kompas, Rabu (19/12/2018), terkait 2 fakta baru terkait KKB yang menggunakan 20 akun palsu untuk melakukan propganda.
1. Terdapat 20 akun untuk melakukan aksi propaganda
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, dari 20 akun media sosial tersebut, 16 di antaranya merupakan akun Facebook, tiga akun Twitter, dan satu channel Youtube.
“Ada 20 akun yang sebagian besar itu adalah Facebook, baru Twitter dan Youtube.
Youtube sedikit cuma satu, yang Twitter 3, berarti 16 Facebook. Ini sedang diprofiling oleh satgas siber yang ada di Papua,” tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri.
Pihak Mabes Polri juga melakukan kerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementrian Komunikasi dan Informastika untuk mencari pemilik akun tersebut.
2. Mabes Polri telah memblokir 20 akun tersebut dan mencari para adminnya
Terdapat 20 akun media sosial yang digunakan KKB untuk melakukan propaganda dengan rincian 16 akun Facebook, 3 aku Twitter dan satu channel YouTube.
Seluruh akun tersebut telah diblokir pihak Mabes Polri dan menjalin dengan beberapa instansi untuk menemukan pelaku yang mengoperasikan akun tersebut.
Mabes Polri menemukan para 'admin' ke 20 akun tersebut merupakan simpatisan KKB yang berada di Papua.
“Sampai saat ini, total sudah 20 akun yang kita take down,” tutur Dedi di Gedung Humas, Mabes Polri.
Sebelumnya, KKB ditengarai sebagai otak pembantaian para pekerja PT Istaka Karya karena mengambil foto terkait aktifitas KKB.
Pasca-peristiwa, tim gabungan berhasil mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia.
Tim gabungan saat ini masih fokus mencari 4 korban hilang, yang diduga berhasil melarikan diri saat kejadian.
Sedangkan empat orang lainnya yang juga sempat dibawa ke Bukit Puncak Kabo dan melarikan diri, dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi.
Sebanyak 27 orang dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi. Mereka terdiri dari pekerja jembatan, pekerja puskesmas, telkom, dan karyawan SMP.
(Tribunnews.com/Vebri)