News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jalan Gubeng Surabaya Ambles

Berita Terbaru Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Tri Risma Tinjau Pakai Kursi Roda hingga Tuntutan Warga

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tanah amblas di Jl Raya Gubeng, Surabaya, Rabu (19/12/2018). Jalan raya tersebut amblas sedalam sekitar 20 meter dengan lebar 30 meter pada Selasa (18/12) malam diduga karena proyek pembangunan gedung di sekitar lokasi.

TRIBUNNEWS.COM - Berita terbaru Jalan Gubeng Surabaya ambles saat ini perbaikan jalan tengah dilakukan hingga Jumat (21/12/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, Jalan Gubeng Surabaya ambles sepanjang 50 meter dengan kedalaman 20 meter pada Selasa (18/12/2018) malam.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum dari TribunJatim.com soal Jalan Gubeng Surabaya ambles.

1. Wali kota datangi TKP dengan kursi roda

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma memantau perbaikan Jalan Gubeng Surabaya ambles, Kamis (20/12/2018) malam.

Sebelumnya, Tri Rismaharini juga memantau lokasi pada pagi dan sore hari.

Tri Rismaharini tampak duduk di atas kursi roda dengan bantuan ajudan dan mengawasi jalannya perbaikan dari sisi selatan Jalan Raya Gubeng (depan kantor Harian Kompas).

Sebelumnya, saat sore hari meninjau lokasi, Tri Rismaharini ditemani Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan.

Ia mengatakan akan kembali untuk melihat proses perbaikan malam harinya.

"Tenang pak Kapolres, bapak tidak sendiri. Saya nggak capek kok, cuma kaki saya yang sakit. Semangat pak," begitu kata Tri Rismaharini sebelum akhirnya pamit.

Tri Rismaharini kemudian datang kembali sekitar pukul 20.00 WIB bersama sejumlah OPD.

Di antaranya Erna Purnawati, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan yang sejak tadi pagi juga memantau lokasi jalan ambles.

2. Doa dan pujian warga untuk Risma yang tampak pucat

Dalam foto dan video yang diunggah Instagram @aslisuroboyo, Kamis (20/12/2018), terlihat Risma memberikan instruksi pada petugas di atas kursi rodanya.

Risma diketahui sedang tidak fit lantaran kakinya yang sakit pasca memantau banjir tempo hari.

Meski demikian, wali kota yang dikenal tegas ini tetap semangat memberikan arahan agar perbaikan segera selesai.

Risma di atas kursi rodanya didorong ke sana ke mari sambil melihat jalanan yang diperbaiki.

Meski terlihat pucat, Risma sudah siap di tempat sejak pagi sampai malam berselang.

Di sebuah foto, terlihat Risma menunggu pengerjaan proyek sampai malam hari dengan memakai jaket di pinggir jalan.

Menurut keterangan, pengerjaan ini akan dikebut 24 jam nonstop agar segera selesai.

Tak pelak, potret Risma saat melakukan peninjauan ini banjir pujian dari masyarakat.

Netizen menganggap semangat Risma demi kepentingan warga sangat besar dan patut untuk diacungi jempol.

esther_vanyna: Luar biasa bu Risma ....sehat trs buat ibu

kadekrasdika: Ini smua demi warga Surabaya...Semangat bu Risma....Smoga sehat slalu.

rizky_bajoel: semngat buu buat surabaya aman damai dan indah moga di beri umur panjang dan sehat selalu amin

lenyylestari: Salut sama Bu Risma . Smoga lekas sehat Bu ..

innanuril: Sehat teruss ibu, Salut dan bangga bgt ya

3. Ali Mochtar Ngabalin tinjau lokasi ambles

Pasca Jalan Gubeng Surabaya ambles, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin didampingi Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan meninjau langsung lokasi kejadian, Kamis (20/12/2018).

Setelah memantau Jalan Gubeng Surabaya ambles, menurutnya ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya.

Ali Mochtar Ngabalin (ist)

Di antaranya faktor amdal atau pengerjaan proyek yang diduga tidak menjadi perhatian pekerja proyek dan tidak kehati-hatian sling yang menahan basement.

"Ini tanah pasir dengan ketinggian air cukup kuat. Kalau dilihat dari kekuatan penahanan, ada dua sling yang tidak kuat penahanannya ada putus," kata Ali Mochtar Ngabalin di lokasi kejadian, Kamis (20/12/2018).

Dari pertemuannya dengan BPPT dan Irjen Pol Luki Hermawan di lokasi, proyek basement mempunyai ukuran 70x70 meter dengan kedalaman 10 meter yang sudah digali dari rencana 19 meter.

Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan, ada dua sisi pembatas, di antara sisi tersebut ada dinding penahan tanah untuk pembangunan basement yang tidak kuat.

"Sebelah ini jalan utama dan sebelah lain tembok dibangun basement dan ada ring yang tidak kuat."

"Di situ ada pasir dan tanah, di tembok itu sudah banyak yang miring dan banyak lumut, lumut itu kan makan air kalau dilihat dari peristiwa ini crane ini putus."

"Sementara kalau faktor teknis itu human error," kata dia.

Dalam kunjungannya ini, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, akan melaporkan hasil tinjauannya terkait Jalan Gubeng Surabaya ambles.

"Ini menjadi atensi presiden. Secepatnya kami buat laporan dan menyampaikan ke Bapak Presiden, di samping laporan gubernur dan pemangku kuasa di Jawa Timur," pungkasnya.

 4. Warga menuntut

Massa yang mengatasnamakan Masyarakat Surabaya Menggugat mendaftarkan gugatan class action terkait imbas kerugian amblesnya Jalan Raya Gubeng ke Pengadilan Negeri Surabaya.

Massa yang didampingi oleh kuasa hukum, M Sholeh, menggugat karena mereka secara tidak langsung mengalami kerugian, akibat rusaknya Jalan Raya Gubeng  tersebut.

M Sholeh (tengah) selaku kuasa hukum Masyarakat Surabaya Menggugat membawa surat gugatan class action terkait imbas kerugian Jalan Gubeng Surabaya ambles, ke Pengadilan Negeri Surabaya, Jumat (21/12/2018). (TribunJatim.com)

Menurut M Sholeh, permasalahan Jalan Gubeng Surabaya ambles ini sampai sekarang tidak menyentuh akar persoalan dari kejadian.

"Yang selalu dipikirkan oleh Pemkot adalah jalan itu bisa berfungsi kembali. Padahal, kasus ini sebenarnya kalau dianalisis mirip dengan kasus Lapindo."

"Bagaimana sebuah kesalahan manusia mengakibatkan alam ini menjadi rusak. Jalan menjadi ambles ini kan bukan kategori satu meter dua meter, dan itu sangat berbahaya," ujar M Sholeh, Jumat (21/12/2018).

Meskipun tidak ada korban jiwa, lanjut Sholeh, ia menyadari, pihak kepolisian sampai sekarang tidak segera menetapkan tersangka dari pihak kontraktor.

Sholeh menambahkan, selain pihak rumah sakit yang mengalami kerugian, amblesnya Jalan Raya Gubeng juga secara tidak langsung merugikan masyarakat Surabaya.

"Yang dirugikan dalam kejadian tersebut adalah warga kota. Kita menghitung kalau misalnya warga kota berjumlah 3 juta orang, maka ada sekitar 1 juta orang dirugikan akibat terjadinya penutupan jalan, yang mengakibatkan kemacetan di jalan sekitarnya," jelasnya.

Dalam gugatan class action ini, Masyarakat Surabaya Menggugat dengan kuasa hukum M Sholeh menuntut ganti rugi kepada dua lembaga, yaitu RS Siloam dan PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE) selaku kontraktor.

"Kita mengatasnamakan 1 juta orang, tapi cukup diwakili 1 orang atas nama Kusnan Hadi. Kami menuntut ganti rugi untuk 1 juta warga Surabaya," imbuhnya.

"Kalau 1 orang (rugi) Rp 10 ribu, dikali 1 juta orang per hari, maka ketemu Rp 10 miliar. Kita asumsikan recovery Jalan Raya Gubeng butuh waktu 1 bulan. Maka Rp 10 miliar dikali 30 hari, ketemu Rp 300 miliar," papar Sholeh.

Sholeh mengatakan, jumlah Rp 300 miliar memang besar, tapi jika menyangkut kerugian 1 juta orang jumlahnya tentu sedikit.

"Komitmen tadi ada 25 massa yang datang ke PN. Bahwa kalau ada ganti rugi berapapun yang didapatkan, uang itu bukan untuk kita."

"Kita komitmen nanti disalurkan ke fakir miskin, ke anak yatim. Pokoknya ini hanya sebagai pembelajaran kepada pelaku usaha harus ada efek jera."

"Ibarat habis melakukan kesalahan tidak serta merta meminta maaf selesai, harus ada efek jeranya," pungkas Sholeh.

5. Polda Jatim  bertindak

Polda Jatim menangani penyelidikan kasus dugaan pelanggaran hukum terkait pembangunan proyek pengembangan RS Siloam yang diduga menjadi penyebab Jalan Gubeng Surabaya ambles.

Penyelidikan kasus ini awalnya ditangani Polrestabes Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, penyelidikan kasus ini resmi dilimpahkan ke Polda Jatim, Jumat (21/12/2018).

“Pelimpahan ini bertujuan agar mempermudah penyelidikan sekaligus terpusat di Polda Jatim,” ungkapnya.

Barung Mangera menjelaskan, tahapan penyelidikan penyebab Jalan Gubeng Surabaya ambles melibatkan Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri cabang Surabaya untuk menggali fakta-fakta otentik di lokasi kejadian.

Penyelidikan juga melibatkan penyidik dari Subdit Ditrektorat Kriminal Khusus Polda Jatim.

“Tahapan penyelidikan difokuskan untuk memeriksa sejumlah saksi pekerja maupun pihak kontraktor,” ujarnya.

Ditambahkannya, proses penyelidikan ini tidak akan terganggu, meski saat ini ada perbaikan recovery Jalan Gubeng Surabaya ambles.

Pasalnya, Tim Labfor Polda Jatim sudah mengambil sampel barang bukti yang diambil di lokasi kejadian.

“Kami pastikan akan mempercepat proses penyelidikan maupun penyidikan kasus ini karena menyangkut fasilitas publik,” pungkas Barung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jalan Gubeng Surabaya ambles sepanjang 50 meter dengan kedalaman 20 meter pada Selasa (18/12/2018) malam.

Jalan Gubeng Surabaya ambles terletak tepat di samping proyek pembangunan basement Rumah Sakit Siloam Surabaya yang dikerjakan kontraktor PT NKE.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini