News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Freeport Indonesia

3 Fakta Sosok Dirut PT Freeport Tony Wenas, Tidak Tahu Kapan Akan Pensiun

Penulis: Vebri
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia Tony Wenas

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Tony Wenas menjadi sosok yang dibicarakan karena berhasil menduduki kursi direktur utama PT Freepot Indonesia.

Hal ini terjadi karena adanya pengalihan saham dengan Inalum berhasil membayar 3.85 miiar dollar AS kepada Freeport McMoRan Inc.

Terdapat tiga fakta terkait sosok Tony Wenas yang menjadi dirut PT Freeport, salah satunya dia tidak tahu kapan akan pensiun.

Tribunnews.com merangkum dari berbagai sumber, Sabtu (22/12/2018) berikut tiga fakta terkait Tony Wenas.

Baca: Indonesia Resmi Kuasai Freeport, Begini Tanggapan Presiden Jokowi dan Sri Mulyani

1. Tony Wenas belum tau kapan akan pensiun

Nama Tony Wenas memang tidak asing di dunia pertambang, berbagai perusahaan dan jabatan pernah dipimpinnya.

Tony memang sangat mencintai industri yang berbasis sumber daya alam.

"Pengetahuan kita harus komprehensif karena industri ini padat modal sekaligus pada karya," kata Tony.

Karena kecintaannya itu, Tony belum merencanakan untuk pensiun di usianya yang sudah lebih setengah abad.

"Sekarang saya tidak tahu akan pensiun di umur berapa, kalau Tuhan bilang pensiun, baru saya akan pensiun," ujarnya.

2. Sosok Tony Wenas

Dirangkum dari beberapa sumber, Direktur Utama PT Freeport Indonesia bernama Clayton Allen Wenas.

Dia biasa dipanggil Tony Wenas.

Tony Wenas lahir pada 8 April 1962. Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada 1985. Namanya telah malang melintang di dunia pertambangan.

Berbagai jejak karirnya sebagai berikut ia pernah menjadi Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp & Paper (PT RAPP) ini pernah menjajal industri perbankan dengan menjadi pro manajer PT Bank Merincorp.

Tony juga sempat terjun di sektor telekomunikasi, yaitu sebagai profesional di PT Bakrie Communication Corporation.

Ia pernah berkarier di PT Freeport Indonesia selama 10 tahun.

Tony juga sempat menjadi Presiden Direktur PT INCO Tbk yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk.

Tony sempat menjadi Presiden Komisaris PT RAPP periode September 2011-Agustus 2012.

Baca: Indonesia Resmi Kuasai 51 Persen Saham Freeport, Tony Wenas Jadi Bos Baru

3. Pernah menjadi CEO terbaik

Tony pernah meraih Best CEO kategori Private Sectors versi Obsession Awards 2016.

Tony Wenas mengalahkan empat pesaingnya di acara Obsession Award 2016 seperti Dian Siswarini, Presiden Direktur PT XL Axiata, Tbk; Glen Glenardi, Presiden Direktur PT Bank Bukopin, Tbk;

Prabowo Widyakrisnadi, Presiden Direktur PT Ace Hardware Indonesia, Tbk; Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur PT AKR Corporindo, Tbk.

Sebelumnya PT Inalum (Persero) berhasil membeli saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Kepemilikan saham Indonesia atas PTFI meningkat dari 9 persen menjadi 51 persen.

Resminya pengalihan saham tersebut ditandai dengan proses pembayaran dan terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK) sebagai pengganti Kontrak Karya (KK) PTFI.

Kontrak karya PT Freeport Indonesia berjalan sejak tahun 1967 dan diperbaharui di tahun 1991 dengan masa berlaku hingga 2021.

Dengan terbitnya IUPK ini, PTFI akan mendapatkan kepastian hukum dan kepastian berusaha dengan mengantongi perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041.

Tidak hanya kepastian hukum, PTFI juga mendapatkan jaminan fiskal dan regulasi. Kedepan PTFI juga akan membangun pabrik peleburan (smelter) dalam jangka waktu lima tahun.

Terkait dengan pengalihan saham, Inalum telah membayar 3,85 miliar dollar AS kepada Freeport McMoRan Inc.

(FCX) dan Rio Tinto, untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan INALUM meningkat dari 9.36 persen menjadi 51,23 persen.

Kepemilikan 51,23 persen tersebut nantinya akan terdiri dari 41,23 persen untuk Inalum dan 10 persen untuk Pemerintah Daerah Papua.

Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM) yang 60 persen sahamnya akan dimiliki oleh Inalum dan 40 persen oleh BUMD Papua.

Usai pembelian ini dilakukan PT Inalum. Inalum melakukan perombakan direksi. Tony Wenas resmi ditunjuk menjadi direktur utama PT Freeport Indonesia.

(Tribunnews.com/Vebri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini