TRIBUNNEWS.COM - Anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng (JLE) ditangkap oleh Satgas Antimafia Bola setelah mendarat di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (27/12/2018), sekira pukul 10.12 WIB.
Kala itu Johar Lin Eng yang mengenakan kaus Polo dan celana panjang warna hitam baru saja tiba dari Solo.
Kabar penangkapan itu telah dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.
"Ya benar (ada penangkapan Johar Lin Eng)," ujar Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (27/12/2018).
Baca: Bambang Suryo Diteror usai Bongkar Dalang Pengaturan Skor
Setelah penangkapan itu ia dibawa menuju Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berikut fakta dan tanggapan terbaru kasus suap dan pengaturan skor dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber
1. Mbah Putih Ditangkap
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengkonfirmasi kabar kebenaran ditangkapnya Dwi Irianto alias Mbah Putih, Jumat (28/12/2018).
Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Disiplin (Komdis) PSSI itu ditangkap oleh pihak kepolisian di Hotel New Shapire, Yogyakarta.
Baca: Persiba Bantul Kerap Jadi Tumbal Pengaturan Skor
Dedi Prasetyo menjelaskan saat ini Mbah Putih sedang dalam perjalanan menuju ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Ya betul sudah ditangkap di Yogyakarta oleh tim dan saat ini sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Dedi Prasetyo saat dihubungi awak media, Jumat (28/12/2018).
Dengan ditangkapnya Mbah Putih, saat ini pihak kepolisian sudah menangkap sebanyak empat orang yang terlibat dengan kasus suap dan pengaturan skor.
2. Diperlakukan Baik
Anak dari Dwi Irianto alias Mbah Putih, Berlandika Candra Pramudipta mengatakan, bahwa ayahnya diperlakukan dengan baik oleh Satgas Antimafia Bola.
Baca: Tanggapan Edy Rahmayadi Terkait Anggota PSSI yang jadi Tersangka Pengaturan Skor
Bahkan, Mbah Putih juga tidak diborgol.
"Saya tadi lihat petugasnya sopan-sopan," ujar Berlandika Candra Pramudipta.
Dika menuturkan, saat polisi datang ke rumah, ayahnya tidak dalam keadaan diborgol.
Ayahnya juga bersikap kooperatif.
Baca: Persiba Bantul, Korban Pengaturan Skor di Liga 3?
"Tidak (tidak diborgol). Tadi juga diperlakukan dengan baik," katanya.
Bahkan, personel Satgas Antimafia Bola sempat menanyakan kepada Dika soal kondisi Ayahnya.
Sebab, jika sedang dalam kondisi sakit, Mbah Putih diminta untuk membawa obat pribadi.
"Sempat menanyakan, kalau sakit diminta membawa obat-obat pribadi. Namun, papa memang tidak dalam kondisi sakit," sebut Berlandika.
Baca: Dapat Tawaran Pengaturan Skor, Yu Hyun Koo Mengaku Tak Kenal Johar Lin Eng
Saat meninggalkan rumah bersama petugas Satgas Antimafia, ayahnya juga membawa pakaian ganti.
"Petugas juga menyampaikan makan dan tidurnya papa dijamin," kata Berlandika.
Sampai dengan saat ini, kata dia, keluarga belum mendapat informasi terkait status Dwi Irianto.
"Tadi hanya menunjukkan surat penangkapan, tetapi tidak bilang status papa. Sampai sekarang, kami juga belum tahu, masih menunggu seperti apa perkembangannya," ujar Berlandika.
3. Tanggapan Edy Rahmayadi
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menyampaikan tanggapan atas penangkapan salah satu anggota Exco, Johar Lin Eng, terkait kasus pengaturan skor.
Baca: Modus Pengaturan Skor Mafia Bola, Satgas Anti-Mafia Bola Bongkar Cara Johar Lin Eng
Melalui keterangan tertulisnya, Edy menyatakan PSSI menghormati dan mengikuti proses hukum yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia terkait pemeriksaan Johar.
Edy menyebut hal ini sebagai upaya komitmen PSSI terkait penyelesaikan masalah penyuapan, pengaturan skor, match fixing, dan lain-lain.
"PSSI akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait masalah ini. Kami mendukung dan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah match fixing ataupun match manipulation," ujar Edy.
"Kami akan ikuti semua proses hukumnya," kata Edy.
Baca: Maruf Amin Mengaku Ikut Kecewa Ada Dugaan Pengaturan Skor di Kompetisi Sepakbola
"Terkait status pak Johar, kami menyerahkan penuh pemeriksaan kepada kepolisian. PSSI juga menghargai proses pemeriksaan yang dilakukan Komite Disiplin terkait semua kasus pengaturan skor dan lain-lain," tambahnya.
4. Keterlibatan Wasit
Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya melalui Satuan Tugas Anti-Mafia Bola menyatakan masih mendalami keterlibatan wasit dalam skandal pengaturan skor pada Liga 2 dan Liga 3 2018 oleh beberapa pihak yang dianggap berpengaruh dalam dunia sepakbola Indonesia.
Informasi itu disampaikan oleh Ketua Tim Media Satgas Anti-Mafia Bola yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Argo Yuwono menjelaskan, terduga mafia pengaturan skor J atau Johar Lin Eng dikabarkan mengontak P yang sempat menjabat sebagai ketua komisi wasit.
Baca: Fakta Terbaru Kasus Suap dan Pengaturan Skor, Mbah Putih Ditangkap Hingga Peran Johar
Dari P, J mengetahui wasit yang dapat diajak bekerja sama untuk mengatur jalannya pertandingan.
"P ini mantan komisi wasit, P tahu ada 35 wasit dan tidak semua dapat diajak berkompromi. Untuk klub yang sudah komunikasi dengan J, dia tinggal menentukan wasitnya siapa," sebut Kombes Pol Argo Yuwono.
Walau demikian, Polda Metro Jaya belum dapat memastikan ada sindikat yang mengatur skor untuk Liga 2 dan Liga 3 Sepakbola 2018.
(Tribunnews.com/Whiesa)