TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman belum berani memastikan kedatangan pemain asing pada latihan perdana Persebaya Surabaya.
Persebaya Surabaya akan menjalani latihan perdana pada hari Kamis (10/1/2019).
Namun pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman belum bisa memastikan kedatangan pemain asing dengan status trial dalam latihan untuk persiapan Piala Indonesia tersebut.
Sebelumnya sempat dikabarkan akan ada pemain asing dengan status trial di latihan perdana Persebaya.
Namun, Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman- belum bisa memastikan 100 persen.
“Kayaknya belum ada,” ujar Djanur dikutip Tribunnews dari laman emosijiwaku.
Djanur juga belum menjelaskan lebih lanjut apakah ada pemain lokal yang melakuka trial di latihan perdana itu.
Yang jelas, ia ingin melihat kondisi fisik pemain setelah kembali dari liburan.
“Hari pertama yang pasti ada tes fisik bagi pemain,” kata Djanur.
Pelatih 54 tahun itu akan hadir di latihan perdana sebelum melanjutkan kursus lisensi AFC Pro.
“Saya hadir sampai tanggal 17 (Januari), tanggal 18 sampai 28 saya ke Spanyol dulu sama pelatih lain untuk kursus modul 5 Pro AFC,” kata Djanur.
Baca: Azrul Ananda Ungkap Alasan Persebaya Surabaya Kesulitan Bentuk Perencanaan Tim
Baca: Jajaran Manajemen Persebaya Surabaya Tolak Tuduhan Lakukan Pengaturan Skor
Sejak tahun 2018 lalu, Djanur memang tengah mengikuti proses kursus lisensi AFC Pro.
Beberapa pelatih tim-tim Liga 1 lain seperti Aji Santoso dan Widodo Cahyono Putro juga tengah mengikuti kursus kepelatihan tertinggi di Asia tersebut.
Karena itu Djanur kemungkinan besar bakal absen mendampingi tim jika babak 32 besar Piala Indonesia jadi diselenggarakan akhir Januari mendatang.
Persebaya sebelumnya sudah memiliki satu nama pemain asing non-Asia pada bek Otavio Dutra yang masih bertahan musim depan.
Jika tak ada perubahan regulasi pemain asing, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman ingin mengisi tiga slot sisa dengan satu penyerang dan dua gelandang.
“Untuk gelandang, dua-duanya attacking tapi cari yang berbeda tipe, kan untuk gelandang bertahan sudah ada 4,” ujar Djanur.
Namun, Djanur belum menjelaskan bagaimana dua tipe gelandang yang diinginkan.
Tapi, jika melihat skema musim lalu, maka kemungkinan besar gelandang yang diinginkan salah satunya bertipe box to box midfielder dan satu lagi bertipe attacking midfielder murni.
Gelandang bertipe box to box midfielder dijalankan Fandi Eko Utomo musim lalu.
Ia mendapat tugas ganda untuk menyerang membantu Rendi Irwan dan kadang berdiri sejajar dengan gelandang bertahan Misbakus Solikin ketika bertahan.
Sementara peran attacking midfielder dijalankan Rendi Irwan, ia hanya fokus untuk membantu serangan dan kadang ikut melakukan pressing kepada bek lawan bersama striker murni David da Silva.
Namun, pelatih yang pernah menimba ilmu di akademi Inter Milan itu masih belum menentukan nama pasti untuk sektor gelandang.
“Masih mencari dan membandingkan, teman-teman dan agen banyak yang kirim nama dan videonya,” kata Djanur.
Untuk posisi striker, Djanur masih menunggu hasil negosiasi dengan mantan stiker Paris Saint Germain, Loris Arnaud.
“Masih dalam negosiasi,” jawab Djanur singkat.
(Tribunnews.com/Gigih)