TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu yang lalu, tengah viral penutupan jalan di Wonosobo, Jawa Tengah seusai pilkades atau pemilihan kepala Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar.
Penutupan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap hasil perhitungan suara yang memenangkan salah seorang pasangan calon.
Ketidakpuasan dari pihak suara yang tidak menang kemudian menutup akses jalan tersebut.
Imbas ketidakpuasan tersebut mengakibatkan akses jalan alternatif di desa tersebut tidak bisa dilalui oleh transportasi warga.
Baca: Kalah Pilkades dan Tutup Akses Jalan Pakai Tembok Beton, Calon Kades Buka Suara Ungkap Fakta
Penutupan jalan menggunakan tembok beton tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Soim Pamuji.
Atas kasus tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut bereaksi.
Melalui akun Instagram pribadi miliknya, @ganjar_pranowo, Ganjar mengunggah sebuah video yang memperlihatkan bahwa Soim Pamuji telah membuka jalan tersebut dengan merobohkan tembok beton itu.
Didalam video tersebut, terlihat seorang pria yang diduga bernama Soim Pamuji sedang membawa palu besar yang digunakan untuk merobohkan tembok beton tersebut.
Baca: 5 Fakta Penutupan Jalan dengan Tembok di Wonosobo, Warga Kecewa karena Pilkades Pilihannya Kalah
Dirinya lantas langsung menjebol tembok tersebut menggunakan palu besar yang dibawanya.
Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Kapolres Wonosobo, AKBP Abdul Waras menerangkan, sebenarnya penutupan jalan tersebut berada di atas tanah pribadi milik salah satu pasangan calon yakni Soim Pamuji.
"Sebenarnya bukan pelanggaran karena masih tanah pribadi yang bersangkutan, bukan milik negara, ada sertifikatnya juga, tapi memang karena kalah (Pilkades) jadi ditutup," jelas Abdul.
Ia kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya tanah tersebut juga merupakan milik beberapa orang, di antaranya yakni Soim dan kades pertahana Edi.
Baca: Heboh Penutupan Jalan di Wonosobo Setelah Pilkades, Jalan Alternatif Ditutup Pakai Tembok Beton
Dua tahun lalu, mereka sepakat untuk meminjamkan tanah tersebut untuk akses jalan warga, namun akan diminta lagi saat mereka membutuhkan.
"Nah kebetulan berkaitan dengan pilkades ini mereka (Soim dan Edi) kalah semua dan warga yang dikasih jalan itu tidak menempati janjinya," papar Abdul.