TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden fiktif Nur Hadi kini tengah viral di media sosial.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Nur Hadi dan Aldo merupakan paslon fiktif buatan netizen.
Meski tidak benar-benar berpartisipasi dalam pilpres 2019 mendatang, paslon Nur Hadi - Aldo memiliki banyak penggemar di media sosial karena nada "kampanye" mereka yang kocak.
Meski nada kampanye Nurhadi-Aldo cenderung kasar dan sedikit vulgar, gayaan candaan mereka tetap disukai netizen.
Baca: Soal Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo, Bamsoet: Bikin Pemilu Menyenangkan
Meme-meme dan quotes paslon ini pun mulai beredar.
Pada awalnya, tidak ada yang mengetahui siapa sosok di balik capres cawapres fiktif ini.
Hingga kemudian terungkap fakta siapa sebenarnya Nurhadi, sang calon presiden fiktif.
Nurhadi ternyata seorang tukang pijit asal Kudus yang memang gemar melontarkan kata-kata kocak.
Baca: Nurhadi-Aldo: Penyegar kesumpekan Pilpres yang menormalisasi kecabulan politik?
Ketika ditanya tentang calon presidennya, Nurhadu justru tak tahu menahu.
"Saya malah tidak tahu dan tidak kenal siapa cawapres pasangan saya itu," tutur Nurhadi, Pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1969 kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).
Seperti yang sempat ditulis Tribunnews sebelumnya, menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo (Nurhadi-Aldo) adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.
Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman DIY, menghubunginya via aplikasi messenger.
Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi. Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".
"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin.
Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya.
Apalagi pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu.
Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi. Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta.
Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi.
Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.
Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama.
Apalagi, mereka sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.
Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.
Capres-cawapres fiktif itu hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.
"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya enggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.
Baca: Respons Anggota KPU Sikapi Munculnya Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo
Viralnya Nurhadi rupanya menarik perhatian program TV.
Acara talkshow interaktif ROSI, mengundang Nurhadi untuk hadir sebagai narasumber.
Akun Instagram @rosi_kompastv memberikan pengumuman bahwa Nurhadi akan hadir di talkshow ROSI yang akan ditanyangkan malam ini, Kamis 10 Januari 2019 pukul 19.30 WIB.
"Sampaikan pertanyaanmu untuk Capres No Urut 10 dengan klik kompas.tv/interaktif
.
Dan saksikan wawancara ekskusif bersama Capres @nurhadi_aldo malam ini di ROSI pukul 19.30 WIB di @kompastv," begitu yang tertulis dalam caption.
Netizen pun menyambut antusias hadirnya Nur Hadi pada program ROSI episode hari ini.
Saksikan live streaming ROSI Kompas TV melalui link di bawah ini:
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)