News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

5 Kabar Jelang Debat Perdana Pilpres: BPN Prabowo-Sandiaga Revisi Visi Misi hingga Daftar Pertanyaan

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 kabar jelang pelaksanaan debat perdana Pilpres 2019: BPN Prabowo-Sandiaga revisi visi misi hingga daftar pertanyaan sudah dikirim ke tim kampanye.

5 kabar terbaru jelang pelaksanaan debat perdana Pilpres 2019: BPN Prabowo-Sandiaga revisi visi misi hingga daftar pertanyaan sudah dikirim ke masing-masing tim kampanye.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan debat perdana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tinggal menghitung hari lagi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat perdana Pilpres 2019 pada Kamis (17/1/2019) mendatang.

Tema yang diangkat dalam debat perdana Pilpres 2019 adalah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

Rencananya, debat pertama Pilpres 2019 akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

KPU akan mengevaluasi debat pertama untuk membuat debat selanjutnya berjalan lebih baik.

Setelah debat pertama, debat kedua rencananya akan diselenggarakan 17 Februari, debat ketiga 17 Maret, dan keempat 30 Maret.

Sementara debat terakhir belum ditentukan tanggalnya karena KPU dan tim kampanye akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima kabar terbaru jelang pelaksanaan debat perdana Pilpres 2019:

1. BPN Prabowo-Sandi revisi visi misi

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018). (Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

Jelang debat perdana Pilpres 2019, Badan Pemenangan Nasional (BPN) merevisi dokumen visi misi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada 7 Januari 2019 lalu, BPN merilis dokumen visi misi yang berjudul "Indonesia Menang."

Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, tidak banyak berubah dalam dokumen visi misi "Indonesia Menang" jika dibandingkan dengan dokumen visi misi yang diserahkan ke KPU.

Dokumen awal visi misi yang telah diserahkan ke KPU berjudul "Empat Pilar Menyejahterakan Indonesia."

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid mengatakan, perubahan visi misi Prabowo-Sandiaga lantaran menampung masukan yang terima selama masa kampanye.

"Kata kuncinya karena visi misi itu kan juga harus menjadi bagian dari yang menyerap aspirasi masyarakat."

"Apa yang menjadi temuan dari masyarakat sejak kampanye diselenggarakan dan memang Prabowo-Sandi ketemu dengan masyarakat dalam konteks yang amat sangat luas," ujar Hidayat di kompleks parlemen, Jumat (11/1/2019).

Sayangnya, KPU menolak perubahan visi misi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 tersebut.

Penolakan itu lantaran visi-misi paslon pilpres termasuk dalam bagian dokumen yang tak terpisahkan pada proses pendaftaran capres-cawapres.

"Tentu saja menjadi tidak diperbolehkan. Dasarnya mengapa tidak boleh adalah, dokumen program visi-misi itu kan bagian tidak terpisahkan dari dokumen pencalonan capres-cawapres," kata Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi di Kantor KPU RI.

2. Jokowi siap jawab kasus Novel

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Arsul Sani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/1/2019). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo bersiap menjawab pertanyaan yang mungkin jadi pertanyaan publik dalam debat pertama Pilpres 2019.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com.

Satu di antaranya adalah penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Arsul mengatakan, tim sukses juga akan mendiskusikan masalah hukum ini dengan Jokowi.

"Misalnya dari sisi TKN satu isu yang pasti dilemparkan itu isu soal proses hukum atau proses penyidikan terhadap, misalnya penyerangan Novel Baswedan. Nah kami akan jelaskan juga," ujar Arsul.

3. Daftar pertanyaan debat perdana Pilpres 2019 dikirim ke masing-masing tim kampanye

Bivitri Susanti (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

KPU telah menuntaskan daftar pertanyaan dalam debat perdana Pilpres 2019 dan daftar itu sudah dikirm ke masing-masing tim kampanye.

Ahli hukum tata negara perempuan yang juga satu moderator debat, Bivitri Susanti membeberkan tak ada satu pun dari 20 pertanyaan debat menyangkut kasus personal.

Misalnya kasus Novel Baswedan dan penculikan aktivis 97/98.

Pertanyaan yang disusun, sifatnya menggali visi dan misi masing-masing paslon seputar tema yakni hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi menambahkan, ada lima pertanyaan untuk masing-masing tema.

Dari 20 pertanyaan yang diberikan ke tim kampanye, hanya ada satu pertanyaan yang akan disampaikan ke kandidat saat debat berlangsung.

Pertanyaan itu disampaikan oleh moderator debat secara acak.

Pramono menjelaskan, pertanyaan tersebut bukan model pilihan ganda.

Pertanyaan debat juga tidak menuntut kandidat untuk menghapal jawaban.

4. Polisi siap amankan debat perdana Pilpres 2019

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (27/12/2018). (tribunnews.com/abdul majid)

Polisi telah menyiapkan sejumlah rencana pengaman serta merumuskan jumlah personel yang bakal diterjunkan dalam debat perdana Pilpres 2019.

Sayangnya, polisi belum bisa memastikan berapa jumlah personel yang akan dikerahkan dalam debat perdana tersebut.

"Jumlah pengamanan direncanakan oleh Karo Ops berapa jumlahnya."

"Nanti mekanisme sedang dibicarakan intinya Polda Metro Jaya siap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

5. Persiapan sang moderator, Ira Koesno

Presenter berita senior Ira Koesno, saat ditemui di depan ruang Bima dan Sadewa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019). (Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Moderator debat perdana Pilpres 2019, Ira Koesno mengakui, ada batasan-batasan yang telah ditetapkan KPU dan membuatnya memiliki 'ruang sempit' dalam menggali jawaban pasangan calon (paslon).

Ia menjelaskan, dalam pertemuan tertutup dengan KPU dan para panelis, dirinya dan rekan moderator lainnya, Imam Priyono menyusun pertanyaan yang mudah dipahami dan tepat sasaran.

Selain itu, pertanyaan tersebut juga berkaitan dengan isu yang tengah hangat diperbincangkan publik.

"Ruangnya sempit memang, tapi kami moderator dengan panelis di dalam, juga ada di pihak KPU berusaha merumuskan dengan frasa yang lebih straight forward dan dikaitkan dengan isu dan topik yang banyak berkembang dan menarik di publik," ujar Ira, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).

Selain itu, Ira menjamin akan bersikap netral selama memandu debat.

Baik Ira maupun Imam Priyono mengatakan, akan bertindak sebagai moderator sesuai dengan ketentuan.

Mereka mengaku tak akan memihak satu dari dua pasangan calon peserta debat.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini