Hal ini karena sapi merupakan hewan yang disucikan oleh umat Hindu Bali.
Selain tak boleh membawa makanan yang mengandung sapi, pendaki juga dianjurkan untuk membawa makanan berjumlah genap.
3. Dilarang mengambil air sembarangan
Meski di Gunung Agung terdapat banyak sumber mata air, namun pendaki dilarang mengambil air secara sembarangan.
Salah satu alasannya adalah karena mata air yang ada di gunung Agung merupakan mata air suci.
Ketentuan yang harus di taati adalah melakukan ritual sembahyang terlebih dahulu bagi pendaki yang beragama Hindu.
Sementara untuk pendaki yang beragama lain, prosesi sembahyang bisa diwakilkan oleh pemandu.
Baca: Status Gunung Agung Siaga Level III
4. Tidak boleh merusak flora ataupun mengganggu fauna di lingkungan Gunung Agung
Aturan ini sejalan dengan tiga prinsip dasar kepecintaalaman.
Yaitu jangan mengambil apapun kecuali gambar (Don’t take anything but pictures), jangan membunuh apapun kecuali waktu (Don’t kill anything but times), dan jangan meninggalkan apapun kecuali jejak kaki (Don’t leave anything but foot prints).
Sebagai pendaki sebaiknya selalu ingat tiga prinsip dasar tersebut agar alam tetap lestari sehingga anak cucu kita dapat menyaksikan keindahan alam ciptaan Tuhan.
5. Dilarang mendaki bagi wanita yang tengah datang bulan
Hampir setiap tempat yang disakralkan di Bali pasti dilarang dimasuki oleh wanita yang sedang haid.
Begitu pula dengan kawasan gunung Agung.