Berikut ini kumpulan fakta dan tanggapan sejumlah pihak tentang tim gabungan kasus Novel Baswedan, dari sang istri hingga presiden Jokowi. Baca selengkapnya disini!
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus yang meinmpa Novel Baswedan pada 11 April 2017 silam.
Surat tugas pembentukan tim gabungan itu dikeluarkan pada Selasa (8/1/2019) dan telah ditandatangani oleh Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian.
Dilansir dari Kompas.com tim gabungan akan bekerja selama enam bulan sejak surat tugas dikeluarkan hingga 7 Juli 2019.
Tim gabungan diperintahkan melaksanakan setiap tugas, koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak dan instansi berdasarkan prosedur.
Meski sudah lama dinaktikan, tim gabungan ini menimbulakan banyak kritik dan tanggapan dari sejumlah pihak.
Baca: Mabes Polri Pertimbangkan Periksa Novel Baswedan
Berikut ini kumpulan fakta dan tanggapan sejumlah pihak yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com pada Jumat (18/1/2019).
1. Tim Gabungan akan Minta Keterangan Novel Baswedan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tim gabungan akan meminta keterangan Novel Baswedan.
Keterangan Novel dibutuhkan untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
“Novel (Novel Baswedan) setelah dipanggil Pak Agus Rahardjo (Ketua KPK), nanti akan kooperatif."
"Ya apabila nanti dibutuhkan keterangannya (Novel Baswedan) oleh tim, bersedia untuk memberikan keterangan,” kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019).
Dedi mengatakan, Novel Baswedan sudah menyampaikan secara lisan kesediaan untuk dimintai keterangan.
Kesediaan itu disampaikan kepada Ketua KPK Agus Raharjo.