News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Iwan Fals Sebut Pose 2 Jari Prabowo-Sandi Mirip Huruf Jm

Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi Iwan Fals menyebut, pose dua jari yang digunakan Prabowo-Sandiaga mirip seperti huruf JM.

Musisi Iwan Fals menyebut, pose dua jari yang digunakan Prabowo-Sandiaga mirip seperti huruf JM.

TRIBUNNEWS.COM - Musisi Iwan Fals ikut berkomentar soal pose dua jari yang biasanya digunakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam berkampanye.

Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 selalu mengacungkan salam dua jari, yaitu ibu jari alias jempol dan jari telunjuk.

Pose dua jari ini melambangkan nomor urut Prabowo-Sandiaga dalam ajang Pilpres 2019.

Namun lain halnya dengan Iwan Fals.

Baca: Anggap Prabowo dan Jokowi Bersikap Santai Saat Debat, Iwan Fals Justru Salah Fokus Kepada Ira Koesno

Baca: Respons Iwan Fals Soal Sandiaga yang Telah Kampanye ke 1.000 Titik dalam 4 Bulan

Baca: Tanggapan Iwan Fals tentang Pejabat yang Korupsi Dana Bencana

Lewat postingan di Twitter-nya, Iwan Fals menyebut, simbol jari Prabowo-Sandiaga mirip huruf Jm.

"Setelah tak perhatikan dgn seksama, simbol jari ini kok kayak huruf Jm ya..." tulis Iwan Fals sembari menyertakan potret Prabowo-Sandi yang mengacungkan dua jarinya.

Cuitan Iwan Fals ini pun menuai beragam komentar dari warganet.

Termasuk tak sedikit netter yang menerka dan menduga-duga, makna Jm yang ditulis Iwan Fals.

Komentari Kampanye Sandiaga

Iwan Fals juga merespons calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno yang mengaku telah berkampanye ke 1.000 titik.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, telah bersosialisasi di 1.000 titik sejak 17 Agustus 2018.

Dari 1.000 lokasi tersebut, paling banyak adalah pondok pesantren, sebagaimana dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com.

Sandi mengatakan bukti dari klaim, dirinya sudah berkampanye di 1.000 titik selama masa kampanye bisa dicek di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini untuk membuktikan, dirinya tidak berbohong.

"Silakan dicek di KPU, kami menghadirkan apa adanya dan semua titik itu diverifikasi oleh KPU daerah dan semua nanti akan siap diaudit," ujar Sandiaga di Kantor DPP PKS, Minggu (13/1/2019).

Terdapat 1.002 kunjungan pasangan Prabowo Subianto tersebut.

Sandiaga telah mengunjungi 77 kabupaten, 44 kota, 27 provinsi, 77 pasar, dan 102 pondok pesantren.

Tiap kunjungan dihadiri sekitar 200 - 1.000 audiens.

Sandi menggunakan transportasi udara pesawat sebanyak 83 kali, jalur darat kereta api 7 kali, dan laut 1 kali menggunakan kapal ferry.

Jika ditotal berdasar kilometer, Sandi mengklaim sudah menempuh 107.237,3 km, mengarungi udara, darat dan laut.

Angka itu diklaim setara dengan dua setengah kali keliling dunia yang jaraknya 40.075 km.

Jalur terpanjang perjalanan Sandiaga Uno dengan rute Jakarta- Palu - Makassar - Mamuju - Majene - Pinrang - Pare-Pare - Pangkeb - Makassar - Gorontalo - Ternate - Tomohon - Manado - Ternate - Jakarta atau setara 5.000 kilometer dalam 3 malam.

Selain itu, Sandi juga mengaku popularitas dan elektabilitasnya bersama calon presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto meningkat setelah mencapai titik ke 1.000 dalam kampanyenya.

Sandiaga Uno mengklaim popularitas Prabowo-Sandi di masyarakat Indonesia sudah mencapai angka 85 persen.

Meskipun begitu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dari segi elektabilitas, ia dan Prabowo masih kalah dibandingkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Akan tetapi dengan strategi yang tepat, menurut Sandiaga Uno, dalam waktu tak lama elektabilitasnya dan Prabowo akan menyusul elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.

Terkait hal tersebut, musisi Iwan Fals memberikan tanggapannya.

"Wuiih Sandiaga Uno sudah kampanye ke 1000 titik dalam waktu 4 bulanan ini, kuat ya...luar biasa..." tulis Iwan Fals lewat akun Twitter-nya, Minggu (13/1/2019).

Cuitan Iwan Fals itu pun menuai tanggapan beragam di kalangan netter.

Selain Iwan Fals, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding juga memberikan pendapat.

Menurut Karding, angka 1.000 terbilang kecil dibandingkan luas wilayah Indonesia.

Menurutnya, Sandiaga hanya narsis dan pencitraan semata.

"Dari beberapa kunjungan Sandi ini lebih kepada bentuk narsisme saja, narsisme numerik artinya pencitraan seakan-akan digambarkan dengan jumlah nomor 1.000," kata Karding, Selasa (8/1/2019).

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini