- Visual
Bila dilihat secara visual, pada Selasa (22/1/2019) kemarin asap solfatara tidak teramati.
- Kegempaan
Selasa (22/1/2019) kemarin, tercatat telah terjadi 25 guguran, dua tektonik dan satu kali hybrid atau fase banyak di Gunung Merapi.
Guguran lava terbanyak terjadi pada Sabtu (19/1/2019) yang mencapai hampir 50 kali.
- Rekomendasi
Terkait aktivitas Gunung Merapi, berikut rekomendasi yang diberikan untuk masyarakat :
1. Masyarakat, khsususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi.
2. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
Baca: Laporan Aktivitas Gunung Merapi 21-22 Januari 2019, dari Status hingga Imbauan untuk Masyarakat
2. Laporan Aktivitas Merapi Rabu (23/1/2019)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Rabu (23/1/2019) pukul 00.00-06.00 WIB, telah terjadi guguran pada pukul 02.34 WIB yang teramati CCTV.
Guguran dengan jarak luncur 700 meter dan durasi 90 detik ini mengarah ke Tenggara yaitu Kali Gendol.
Selain itu, data seismik juga mencatat enam kali guguran dengan durasi 12-90 detik.
Selanjutnya pada pukul 06.00-12.00 WIB, terekam satu kali gempa guguran dengan durasi 26 detik.
Cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau berkabut.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)