Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Musim penghujan membuat pasien demam berdarah di beberapa rumah sakit di wilayah Indonesia mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut terjadi di wilayah Bekasi, Gresik dan Klungkung Bali.
1. Bekasi
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr. Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Sudirman, mengatakan demam berdarah dengue (DBD) di RSUD meningkat sejak November 2018 hingga Januari 2019.
Sudirman mengatakan, November 2018 ada 2 kasus DBD, Desember meningkat 12 kasus dan Januari melonjak jadi 88 kasus.
"Ada peningkatan yang cukup signifikan jumlah penderita DBD pada Januari 2019 sekarang ada 55 pasien dewasa dan 33 pasien anak-anak," kata Sudirman di RSUD Kota Bekasi, Kamis (24/1/2019).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, ada 629 kasus DBD di Kota Bekasi sepanjang dengan dua orang meninggal dunia.
2. Gresik
Catatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, sebanyak 22 penderita demam berdarah telah datang dan mendapat perawatan.
Sepuluh penderita di antaranya masih dalam proses pantauan hingga saat ini.
Empat di antara pasien tersebut sempat dalam kondisi kritis, dengan dua masih mendapat perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Ibnu Sina.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Gresik, Muhibatul Husna mengatakan, angka penderita demam berdarah meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Kenapa bulan Januari? Sebab dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di bulan inilah angka penderita demam berdarah paling tinggi di Gresik. tahun 2017 ada sebanyak 49 kasus, 2018 hanya 18 kasus, dan sekarang 33 kasus," kata Husna, dikutip dari kompas.com.
3.Klungkung, Bali
Kasus demam berdarah di Kabupaten Klungkung mengalami lonjakan.
Dikutip dari Tribun-Bali.com, pada pekan ketiga Januari ini, tercatat 24 pasien terjangkit demam berdarah.
16 pasien masuk kategori dengue hemorrhagic fever (DHF) dan 8 pasien dengue fever.
"Minggu ketiga Januari ini, jumlahnya kian meningkat. Semua itu dapat disebut terjangkit demam berdarah," ujar Dirut RSUD Klungkung, dr I nyoman Kesuma.(*)
(Tribunnews.com/Lita Andari Susanti)