TRIBUNNEWS.COM - Klub Persebaya Surabaya resmi luncurkan jersey terbaru mereka untuk pra musim 2019.
Persebaya Surabaya resmi meluncurkan jersey terbaru mereka untuk pra-musim Liga 1 2019.
Klub asal Jawa Timur menggebrak dengan meluncurkan jersey yang akan dikenakan para punggawa Persebaya pada pra musim 2019.
Jersey tersebut kemungkinan akan digunakan oleh Hansamu Yama dan kawan-kawan ketika menghadapi Persinga Ngawi di ajang Piala Indonesia 2018.
Baca: Kapten Persebaya Surabaya Terancam Absen di Laga Kontra Persinga
Jersey Persebaya tetap menggunakan warna kebesaran mereka yakni hijau-hijau untuk jersey kandang, sedangkan untuk jersey tandang, Bajol Ijo memilih menggunakan warna putih -hijau.
Sama seperti dua musim sebelumnya, Persebaya tetap menggunakan jersey produksi sendiri, artinya mereka menggunakan jersey tanpa Apparel.
Ada yang unik di jersey tersebut, di bagian kanan bawah terdapat inisial "AZA" yang merupakan inisial dari Presiden Klub, Azrul Ananda.
Jersey tersebut akan digunakan di turnamen Piala Presiden sebagai acara pembuka Liga 1 2019.
Baca: Bursa Transfer Pemain - Osvaldo Haay Bertahan di Persebaya, Persija Pinjam Rishadi Fauzi
Semangat tinggi diusung Persebaya memasuki musim 2019. Juara Liga 2 pada 2017, lalu finis lima besar Liga 1 di 2018, menjadi bekal yang sangat berharga.
Persebaya membidik prestasi yang lebih baik lagi tahun ini. Semangat itu salah satunya ditunjukkan melalui jersey pra musim.
Selain teknologi yang selalu terdepan, dari jersey-jersey Persebaya, ada dua hal penting dari jersey preseason 2019.
Yaitu desain klasik 1997 dan slogan City of Heroes. Dua hal itu menjadi ”ruh” dari baju tanding tersebut.
”Desain jersey pra musim Persebaya ini kami buat simpel, terinspirasi jersey juara pada 1997,” kata Arif Rahman Hakim, Sales Manager Persebaya Store dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
Ya, tahun 1997 adalah salah satu momen terbaik Persebaya yang tahun ini menapak usia 92 tahun.
Ketika itu Persebaya menjadi juara Liga Indonesia.
Dilatih oleh Rusdy Bahalwan, diperkuat pemain-pemain hebat seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Aji Santoso, Eri Irianto, dan Jacksen F. Tiago.
Tim Persebaya pada 1997 dan tahun ini memiliki beberapa kemiripan.
Bejo di posisi bek tengah masih muda, namun sudah menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
Sosok itu musim ini ada di Hansamu Yama Pranata, yang di usia 23 tahun sudah menjadi kapten timnas.
Bahwa kapten Persebaya pada 1997 adalah Aji Santoso juga memiliki kemiripan dengan kondisi saat ini. Aji adalah kapten Persebaya namun bukan Arek Suroboyo.
Dia berasal dari Malang. Nah, kapten Persebaya musim ini, Ruben Sanadi berasal dari Papua. Aji dan Ruben sama-sama berposisi bek kiri.
Hakim menambahkan, slogan City of Heroes dipilih karena Persebaya ingin menekankan kalau tim ini adalah Kebanggaan Surabaya.
Kota Pahlawan, semua elemen di tim mulai dari pemain, pelatih, manajemen, hingga suporter, punya tanggung jawab besar untuk menjaga kebangaan tersebut.
”Elemen-elemen itu, mulai dari pemain, pelatih, manajemen, hingga suporter, dalam perspektif kami juga menjadi pahlawan, itulah yang ingin kami tonjolkan dalam pemilihan slogan ini,” ucap Hakim.
Jersey ini akan terus dipakai sampai seluruh rangkaian pra musim tuntas.
Bagi pecinta Persebaya, jersey pramusim bisa didapatkan di seluruh outlet Persebaya Store.
Juga bisa didapatkan secara online di persebayastore.com.
Terkait teknologi, Hakim mengungkapkan, jersey preseason 2019 memiliki sejumlah kelebihan.
Dengan bahan rajutan benang micro, jersey akan terasa lebih ringan dan nyaman dipakai.
Tekstur bahan menggunakan pola microdot halus. Bahan ini memiliki ciri khas lubang udara kecil.
Sirkulasi udara keluar masuk lebih baik sehingga bisa membuat suhu tubuh pemain tetap terjaga.
Teknologi ini juga memiliki efek quick dry atau cepat kering.
Dan yang tidak kalah membanggakan, jersey preseason Persebaya 100 persen made in Indonesia!
(Tribunnews.com/Gigih)