Sejak awal mendapat tawaran untuk peran ini Tissa memang ingin membuat karakternya memorable.
Tak tanggung-tanggung ia bahkan sengaja membuat suaranya jadi lebih cempreng dari aslinya, bak tokoh karakter Doraemon.
4. Boy William Sempat Depresi Perankan Koko
karakter Koko yang diperankan Boy merupakan sosok yang selalu jengkel dalam banyak hal.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan dirinya di kehidupan sehari-hari yang nyaris tak pernah marah.
"Kalau di bab awal sampe tengah lumayan karena marah-marah mulu, marahnya nggak boleh di-blow up."
"Gua kan anaknya ha ha he he just having fun. Jadi kalo untuk marah-marah terus agak capek aja," ungkap Boy William.
Bahkan Boy mengaku sempat depresi dengan perannya.
"Beda, rada marah ngamuk kalau di film ini awalnya pusing karena pembawaannya marah. Bagian awal akting tertekan," lanjut Boy.
5. Jadi Tokoh Utama, Gisel Merasa Perlu Banyak Introspeksi Diri
Merasa masih sangat baru terjun di dunia perfilman membuat Gisel was-was dengan hasil aktingnya.
Terlebih lagi karena dalam film ini Gisel dipercaya menjadi pemeran utama.
Saat menonton keseluruhan hasil film ibu satu anak ini mengaku banyak berintrospeksi diri.
"Puas sekali sama keseluruhan hasil filmnya, kalau untuk akting sendiri banyak notes-notes untuk diri sendiri tetap ada banyak.