TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih berlangsung.
Muntahan lava dari Gunung Karangetang ini bahkan telah mencapai ke laut.
Dikutip dari laporan kebencanaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jumat (8/2/2019), dari Kamis hingga jumat pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Asap kawah utama teramati berwarna putih tebal setinggi 150 m diatas puncak.
Angin bertiup lemah ke arah tenggara dan baratdaya.
Baca: Erupsi Gunung Karangetang - BNPB Katakan Panas Material Hingga 1200 Derajat Celsius
Suara gemuruh lemah sampai agak kuat terdengar sampai di pos pga.
Panjang tumpukan/leleran lava sungai Melebuhe lk 3500 meter dari puncak kawah II.
Di ujung tumpukan/leleran lava terjadi penguapan dan menimbulkan kepulan asap putih tebal mengepul dan guguran dari pinggiran tubuh lava sering terjadi yang menimbulkan asap coklat, kelabu terkadang kehitaman tipis sampai tebal.
Saat ini aliran lava sudah mencapai laut.
PVMBG juga mencatat, melalui rekaman seismograf tanggal 7 Februari 2019 terdapat 37 kali gempa guguran, 53 kali gempa hembusan, 8 kali gempa hybrid, 9 kali gempa Tektonik Jauh (1 kali diantaranya merupakan gempa terasa pada skala III MMI).
Atas kondisi itu, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Desa Niambangeng, Desa Beba dan Desa Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran Gunung Karangetang yaitu di luar zona bahaya tersebut pada poin di atas.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Baca: Erupsi Gunung Karangetang - Bupati Sitaro Gagal Kunjungi Pengungsi Terisolasi di Kampung Batubulan
Masyarakat disekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Terkait erupsi Gunung Karangetang, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengunggah video Ini material piroklastik luncuran awan panas Gunung Karangetang.
Menurut Sutopo, temperatur awan panas ini sekitar 700 derajat celcius sedangkan material piroklastik sekitar 700 - 1.200 derajat celsius.
(Tribunnews.com/Daryono)