Pada Kamis (14/2/2019), Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 21 kali dan guguran lava sebanyak dua kali, dengan periode pukul 00.00 - 18.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Update terbaru dari Gunung Merapi pada Kamis (14/2/2019), mengalami penurunan guguran dari hari Rabu (13/2/2019).
Pada Rabu (13/2/2019), guguran di Gunung Merapi mengalami sebanyak 44 kali guguran dan enam kali guguran lava.
Berdasarkan data seismik Gunung Merapi pada periode 13 Februari 2019 pukul 18.00 - 24.00 WIB, teramati terjadi dua kali guguran lava ke arah timur laut dan tenggara.
Guguran lava tersebut menuju ke Kali Gendol dengan jarak luncur hingga 50 - 400 meter.
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Lava ke Arah Kali Gendol Teramati Rabu Malam
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, Hingga Rabu Siang 3 Guguran Mengarah ke Hulu Kali GendolĀ
Informasi ini disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter-nya, @BPPTKG.
Guguran lava pijar pertama yang terjadi pada Gunung Merapi terjadi pada Selasa (29/1/2019) pukul 20.17.
Hal itu disampaikan langsung oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, Lasiman.
"Iya benar, guguran lava pijar teramati dari CCTV," ujar Lasiman, Selasa (29/1/2019) mengutip Kompas.com.
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Lava ke Arah Kali Gendol Teramati Selasa Pagi
Baca: BPPTKG Tidak Rekomendasikan Pendakian Gunung Merapi
Guguran lava yang terjadi di Gunung Merapi ini berdampak hujan abu yang melanda tiga desa di Boyolali, Jawa Tengah.
Tiga desa tersebut masuk dalam wilayah Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Kita lihat masih aman dan terkendali karena hujan abu hanya tipis," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo.
Saat ini, Gunung Merapi masih berada di Level 2 (Waspada).
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Merapi, Guguran Awan Panas Terjadi Senin Pagi ke Arah Kali Gendol
Baca: Video Detik-detik Guguran Awan Panas di Puncak Gunung Merapi
Berikut laporan pengamatan guguran yang terjadi di Gunung Merapi, Kamis (14/2/2019) pukul 00.00 - 18.00 WIB:
Berdasarkan laporan BPPTKG, pada pukul 00.00 - 06.00 WIB, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak lima kali dengan durasi 15 - 40 detik.
Kemudian pada periode pukul 06.00 - 12.00 WIB, berdasarkan data seismik, Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 11 kali dengan durasi 14 - 70 detik.
Dan pada periode pukul 12.00 - 18.00 WIB, tercatat Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak lima kali dengan durasi 29 - 51 detik.
Baca: 15 Kali Guguran Gunung Merapi Mengarah ke Kali Gendol
Baca: Kondisi Gunung Merapi Selama Sepekan Terakhir, 377 Kali Gempa Guguran, Status Waspada
Guguran lava Gunung Merapi juga teramati sebanyak dua kali ke arah tenggara menuju Kali Gendol, dengan jarak luncur maksimum 400 meter.
Atas kondisi tersebut, BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar Gunung Merapi untuk:
1. Masyarakat, khususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III, diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi.
2. Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
3. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segara ditinjau kembali.
5. Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No.15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
6. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini kepada masyarakat.
(Tribunnews.com/Whiesa)