TRIBUNNEWS.COM - Jalani debut Berseragam Persebaya Surabaya, Hansamu Yama siap menunjukkan yang terbaik.
Hansamu Yama Pranata, pemain belakang Persebaya Surabaya sudah tidak sabar menjalani debutnya bersama Bajol Ijo.
Persebaya Surabaya akan menghadapi Persinga Ngawi di Babak 32 Besar Piala Indonesia yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (16/2/2019).
Hansamu Yama Pranata, untuk kali pertama, akan bermain untuk Persebaya, dalam pertandingan resmi.
Sejak kecil, Hansamu Yama seringkali menonton Persebaya di Stadion Gelora 10 Nopember, kandang lama Persebaya.
”Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Akhirnya saya bermain bersama Persebaya,” kata Yama dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
Meski meniti karir junior di kompetisi internal Persebaya, awal karir profesional pemain kelahiran Mojokerto itu justru di Barito Putera.
Bergabung sejak Januari lalu, Yama punya cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya main Persebaya, di bawah komando Djadjang Nurdjaman.
Dia akan berduet dengan Otavio Dutra untuk mengawal jantung pertahanan Persebaya.
Sama-sama punya postur menjulang, mereka akan menjadi menara kembar barisan pertahanan Green Force.
”Saya sudah siap, saya akan memberikan yang terbaik untuk Persebaya," tegasnya.
Bagi Yama, bermain di depan puluhan ribu Bonek akan memberikan suntikan motivasi tersendiri.
Apalagi, beberapa Bonek itu adalah keluarganya sendiri, yakni Ayah dan saudara-saudaranya.
”Insya Allah keluarga saya pasti datang, karena mereka juga Bonek, terutama ayah saya,” tutupnya.
Baca: Gelandang Persib Bandung, Esteban Vizcarra Incar Kemenangan Saat Menghadapi Arema
Persebaya dalam kondisi siap tempur menghadapi Persinga Ngawi, pemain dalam kondisi fit.
Kerja sama tim semakin solid dan siap mengamankan kemenangan untuk merebut tiket ke babak 16 besar Piala Indonesia.
”Alhamdulillah, semua persiapan berjalan lancar, kecuali Nelson (Alom), seluruh pemain siap main,” kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya, dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
”Secara administrasi, hampir seluruh pemain sudah tuntas, bisa diturunkan. Kecuali Alwi Slamat,” ungkapnya.
Alwi meski datang lebih dulu, memang belum clear urusan administrasinya.
Sudah ada surat keluar dari klub lamanya, PSMS Medan, namun, dalam data base pemain PSSI, nama Alwi masih tercatat sebagai pemain PSMS.
Djanur berpesan kepada para pemainnya untuk tidak besar kepala, meski lawan yang dihadapi dari Liga 3.
”Harus tetap fight, semua bisa terjadi dalam sepak bola,” tandasnya.
Soal kekuatan Persinga, Djanur mengaku sudah mengantongi.
Baik dari rekaman pertandingan maupun diskusi dengan tim pelatih.
”Mereka punya penyerang yang punya postur bagus, mobilitas juga tinggi, dia harus kami waspadai,” bebernya.
Yang dimaksud Djanur adalah Slamet Larso, dia tangguh dalam berduel, punya kecepatan, dan eksekusi peluang yang bagus.
”Asalkan anak-anak bisa bermain disiplin dan ngotot, kita bisa mengatasi mereka,” tutup Djanur.
(Tribunnews.com/Gigih)