Berikut ini lima fakta tewasnya pebalap muda M Zaky asal Bondowoso. Ditikam di depan teman-teman korban hingga sosok pelaku pembunuhnya. Simak berita lengkapnya di sini!
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia balap motor nasional.
Pembalap Road Race Indonesia, Muhammad Hasyim Zaki Adil (23) yang akrab disapa M Zaky menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (15/2/2019),
Pria kelahiran 4 Oktober 1995 asal Bondowoso, Jawa timur ini tewas setelah ditikam oleh orang tak dikenal.
Dilansir dari Motorplus, kejadian naas ini terjadi di Jalan Rata Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Berikut ini kumpulan fakta-fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Berbagai sumber pada Minggu (17/2/2019).
Baca: Akun Instagram Pebalap M Zaky yang Tewas Ditusuk Aktif Kembali dan Sampaikan Permohonan Maaf
1. Kronologi Kejadian
AKP Jamal menuturkan peristiwa bermula dari serempetan di jalan raya yang menghubungkan Bondowoso dengan Situbondo Jumat, (15/2/2019) malam.
Tepatnya di Jalan Eaya Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso.
Pelaku, Faesal Karim mengaku baru pulang kerja di kawasan Prajekan, Bondowoso.
Faesal melaju dari awah utara atau dari arah Situbondo menggunakan sepeda motor.
Di tempat yang sama, M Zaky tengah melakukan uji coba dan setting sepeda motor untuk keperluan balapan.
"Di lokasi itu, korban menyerempet tersangka. Kemudian sempat dikejar (oleh Faesal," jelas AKP Jamal dilansir dari Motorplus.
AKP Jamal menambahkan, sebelum mengejar korban sempat terjadi adu mulut.
Meski terserempet namun pelaku tak sampai terjatuh dari motor, jadi bisa langsung mengejar korban.
2. Pelaku Tusuk Korban di Dada Sebanyak Dua Kali dengan Pisau Lipat
Faesal sempat kehilangan jejak M Zaky, setelah akhirnya berhasil menemukan motor korban di sebuah garasi rumah di Kecamatan Tapen.
Lokasi serempetan dengan rumah tersebut berjarak sekitar 4 kilometer.
"Rumah tersebut jadi tempat biasa korban berkumpul sama teman-temannya. di garasi rumah itulah terjadi penusukan."
"Tersangka menusuk korban memakai pisau lipat," ujar AKP Jamal dilansir dari laman yang sama.
Korban ditusuk menggunakan pisau lipat di bagian dada sebanyak dua kali.
Mirisnya, kejadian tersebut sempat disaksikan oleh beberapa orang yang merupakan teman korban.
Teman-teman korban sempat melerai, namun penusukan tak bisa dihindari.
Korban yang terjatuh bersimbah darah langsung dilarikan ke Puskesmas Tapen namun nyawanya sudah tidak terselamatkan.
"Penyebab kematian korban, kami masih menunggu visum dari dokter," lanjut AKP Jamal.
Baca: Sebelum Ditusuk Orang Tak Dikenal, M Zaki Pernah Kumpulkan Uang Receh Demi Jadi Pebalap Hebat
3. Pelaku Dibekuk Polisi
Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Jamal mengatakan Faesal Karim ditangkap di hari yang sama, Jumat (15/2/2019).
Pelaku merupakan warga Desa/Kecamatan Tapen.
Diketahui pelaku berprofesi sebagai seorang debt collector alias penagih hutang salah satu bank swasta.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 351 ayat 3 KUH, tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Saat ini pelaku ditahan di Mapolres Bondowoso.
Baca: Gara-gara Serempetan Pebalap Nasional M Zaky Ditikam Hingga Tewas, Ini Kronologinya
4. Pihak Keluarga Sampaikan Maaf
Sehari setelah meinggalnya M Zaky, akun Instagram pribadinya kembali aktif.
Hal tersebut terlihat dari unggahan cerita Instagram @m.zaky_32 pada Sabtu (16/2/2019).
Cerita Instagram tersebut diunggah olah salah seorang keluarga M Zaky.
Akun @m.zaky_32 mengunggah potret diri M Zaky yang mengenakan seragam pembalapnya dengan efek monokrom.
"Terima kasih untuk semuanya yang udah doain Zaky.
Saya mewakili keluarga M Zaky Adhil memohon maaf atas kesalahan Zaky yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Semoga kita semua bisa mengenang prestasi Zaky, amin," tulis unggahan tersebut.
5. Dikenal Sebagai Sosok yang Tekun
M Zaky terbilang baru dalam dunia balap, ia bahkan teak memiliki klub alias sebagai pembalap privater.
Bahkan, di awal kariernya ia mendapatkan julukan pebalap 'rada gila' karena keberaniannya dan tekad pantang menyerah.
Sebelum bergabung dengan tim Tri Jaya Bandung, ia harus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit agar bisa mengikuti perlombaan.
Bahkan, Zaki pernah mengumpulkan uang receh yang disumbangkan rekan-rekannya sampai menjual barang miliknya sendiri.
Hal itu dilakukan Zaki demi mengejar cita-citanya sebagai pebalap hebat.
Tekad dan kerja keras Zaki pun akhirnya membuahkan hasil.
Dikutip dari Bolastylo.com, sejak turun di kelas balap 110 cc Pemula Standar (MP6) Zaki menunjukkan skill di atas rata-rata.
Zaki juga pernah merengkuh gelar juara umum di kelas Jupiter MX Nasional dan beberapa kejuaraan tingkat Kejurda (Kejuaraan Daerah) lainnya.
Ia sebelumnya juga pernah berlaga di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 kelas Asia Production 250 cc (AP250).
Alumni Madrasah Aliyah Daarul Falah, Bondowoso, Jatim ini menjadikan kenangan merintisnya di dunia balap sebagai acuan dirinya untuk tetap rendah hati.
(Tribunnews.com / Bunga)