TRIBUNNEWS.COM - Semen Padang batal mengontrak pemain asal Estonia, Tristan Koskor, Selasa (26/2/2019).
Semen Padang memutuskan untuk tidak mengontrak striker jangkung asal Estonia, Tristan Koskor setelah sebelumnya diikat pra kontrak.
Awalnya pemain dari Estonia tersebut akan dipinjam Urang Awak selama satu musim ke depan.
Baca: Final Piala AFF U-22 2019 Timnas U-22 Indonesia vs Thailand, Berikut Prakiraan Cuaca di Phnom Penh
Tristan Koskor diberitakan Semen Padang sudah dipulangkan ke negaranya pada Senin (25/2/2019) kemarin.
Semen Padang mengucapkan terima kasih atas kerja keras dalam latihan dan uji coba dalam dua minggu terakhir.
Tristan Koskor adalah pemain milik klub Estonia, Meistriliiga Tammeka.
Ia merupakan striker dengan tinggi badan mencapai 191 sentimeter.
"Berdasarkan penilaian selama dua minggu terakhir, kami putuskan batal meminjam Tristan Koskor, dalam klausul prakontrak kemarin ada persyaratan khusus yang harus dilalui sebelum teken kontrak," ujar Win Bernadirno, dikutip Tribunnews.com dari laman resmi Klub.
Manajemen dan tim pelatih Semen Padang sepakat mereka butuh pemain yang siap pakai.
Pasalnya punya target tinggi di Piala Presiden 2019 dan Liga 1 2019.
"Kami butuh pemain yang siap pakai dan langsung nyetel dengan tim," kata Win Bernadino.
"Kami sedang memburu beberapa striker asing untuk menjadi pengganti," tambahnya.
Sebelumnya Semen Padang meminjam Tristan Koskor untuk mempertajam lini depan mereka di Liga 1.
Semen Padang FC berharap Tristan Koskor mampu menunjukkan kemampuannya sebagai striker yang produktif.
Bahkan harapan itu dituangkan dalam target buat pemain asal Estonia tersebut.
"Soal berapa target gol yang harus dibukukan Tristan Koskor masih menjadi diskusi dengan tim pelatih," kata Win Bernardino, Manajer Semen Padang.
Nantinya target gol di turnamen pramusim dan kompetisi resmi Liga 1 2019 akan berbeda.
Oleh karena itu Tristan Koskor diharapkan bisa cepat beradaptasi dengan permainan Semen Padang.
"Kami akan memperhatikan jumlah gol, bahkan juga assist yang dibukukan," ujar Win Bernardino.
(Tribunnews.com/Gigih)