TRUBUNNEWS.COM - Pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019) , jatuh dan menewaskan seluruh 157 penumpang.
Sebanyak 157 korban tersebut terdiri dari 8 awak pesawat dan 149 penumpang, satu di antaranya adalah warga negara Indonesia ( WNI).
Mengutip Reuters via Kontan.co.id, Pesawat Ethiopian Airlines itu meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 8.38 pagi, sebelum kehilangan kontak dengan menara kontrol pada 8.44 pagi.
WNI yang menjadi korban kecelakaan Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 itu adalah seorang staf khusus World Food Programme (WFP), badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Baca: Daftar Maskapai Penerbangan yang Menggunakan Boeing 737 Max 8, Ada 47
Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia, dalam keterangan tertulis menginformasikan, WNI itu adalah seorang perempuan yang tinggal di Roma dan bekerja untuk World Food Program (WFP).
"Duta Besar RI di Roma, telah bertemu dengan keluarga korban, dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban," pernyataan tertulis Kedubes RI di Roma Italia seperti ditulis bbc.com, dikutip Tribunnews.
"KBRI Roma akan terus berkordinasi dengan keluarga korban, KBRI Addis Ababa dan Kantor WFP Roma untuk pengurusan jenazah dan dukungan bagi keluarga," dikutip dari sumber yang sama.
Baca: Lion Air Nyatakan Ikuti Aturan Kemenhub, Grounded Sementara 10 Armada Boeing 737 Max 8
Sementara itu, Direktur Eksekutif WFP, David Beasley, melalui akun twitter-nya membenarkan adanya staf khusus WFP yang menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
Menurut David Beasley, keluarga besar WFP berkabung karena stafnya termasuk di antara para korban dalam penerbangan di Ethiopian Airlines yang mengalami kecelakaan.
David Beasley berharap netizen atau warganet ikut mendoakan almarhum yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut.
Pernyataan senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Melalui akun Twitternya, Guterres menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kepergian staf khusus WFP yang menjadi korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
"Sangat sedih dengan berita pagi ini tentang kecelakaan pesawat di Ethiopia, merenggut nyawa semua penumpang. Belasungkawa tulus saya bagi keluarga dan orang-orang terkasih dari semua korban - termasuk keluarga kami
@UN Staf - yang tewas dalam tragedi ini," cuit Guterres jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Baca: Pesawat Ethiopian Airlines jatuh: Otorita Penerbangan AS sebut Boeing 737 Max 8 laik terbang
Kepala Eksekutif Tewolde GebreMariam dalam konferensi pers mengungkapkan Boeing 737 Max 8 mengangkut penumpang dari 33 negara.
Mereka yang tewas termasuk warga Kenya, Ethiopia, Amerika, Kanada, Prancis, China, Mesir,Swedia, Inggris, Belanda, India, Slowakia, Austria, Swedia, Rusia, Maroko, Spanyol, Polandia dan warna negara Israel.
Setidaknya ada empat korban merupakan staf PBB, ujar maskapai tersebut, dan Direktur Program Pangan Dunia PBB mengonfirmasi organisasinya telah kehilangan staf dalam kecelakaan itu.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)