Telah terjadi insiden penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (14/3/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi insiden penembakan di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (14/3/2019).
Dalam insiden penembakan di kedua Masjid Selandia Baru tersebut, telah terlihat wajah pelaku penembakan.
Diketahui, pelaku aksi teror penembakan di kedua Masjid Selandia Baru tersebut bernama Brenton Tarrant.
Baca: Ketua DPP PSI Kutuk Aksi Teror di Selandia Baru
Baca: Presiden Jokowi Mengecam Keras Penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Selandia Baru
Dalam serangan aksi teror penembakan tersebut, membuat sejumlah orang dilaporkan tewas.
Pihak kepolisian Selandia Baru telah menahan tiga pria dan seorang wanita, setelah pelaku melakukan penembakan di kedua Masjid tersebut.
Pria bersenjata itu dikonfirmasi bernama Brenton Tarrant (28), yang sebelumnya diketahui menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.
Polisi Kontra-terorisme NSW kini menyelidiki latar belakang pelaku, setelah pria asal Grafton, New South Wales, Australia itu diidentifikasi sebagai penembak.
Sejumlah media mengabarkan wajah yang diduga kuat sebagai Brenton Tarrant, seperti www.express.co.uk dan heavy.com.
Baca: Respons Jusuf Kalla Sikapi Aksi Penembakan di Selandia Baru
Baca: Profil Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan di Masjid Selandia Baru, Saat Membunuh Putar Lagu Metal
Sebelum melakukan serangan, Brenton Tarrant melakukan live streaming hingga penembakan berlangsung.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa penembakan tersebut telah mengejutkan seluruh wilayah negara Selandia Baru.
Menurut Jacinda Ardern, peristiwa teror tersebut menjadi salah satu hari tergelap di Selandia Baru.
"Jelas, apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ardern, Jumat (15/3/2019), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Femmy Permatasari Batalkan Bulan Madu Setelah Ada Penembakan di Selandia Baru
Baca: Update Terbaru Penembakan di Masjid Selandia Baru, Ada 6 WNI Saat Kejadian
"Ini jelas menjadi salah satu hari terburuk di Selandia Baru," tutur Ardern.
Para korban, kata Jacinda Ardern, kebanyakan para korban adalah migran di Selandia Baru.
"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.
"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ungkap Ardern.
Baca: Penembakan di Selandia Baru Bikin Femmy Permatasari Khawatir
Baca: Sederet Fakta Penembakan Masjid di Selandia Baru, 40 Orang Tewas dan 20 Orang Terluka
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan teror di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru menjadi 40 orang tewas.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Jacinda Ardern saat melakukan jumpa pers.
Jacinda Ardern mengungkapkan, terdapat sedikitnya 40 orang tewas terbunuh dalam aksi teror penembakan di dua Masjid tersebut.
"Kejadian ini hanya bisa digambarkan sebagai serangan teror," ujar Ardern dalam jumpa pers.
Baca: Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru Tewaskan 40 Orang
Baca: Dubes Selandia Baru Sudah Berhasil Menghubungi Semua WNI di Christchurch
Dari 40 korban tewas itu, menurut Ardern, 30 di antara mereka meninggal dunia di masjid Al Noor dan 10 lainnya tewas di Masjid Linwood.
Selain korban tewas, terdapat pula korban luka-luka sebanyak 20 orang.
PM Ardern menekankan bahwa para tersangka pelaku yang ditahan aparat tidak berada dalam daftar pengawasan aparat.
Lalu, apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban?
Baca: Serangan teror di dua masjid Selandia Baru: Tiga WNI lolos, 49 orang meninggal
Baca: 40 Orang Tewas Akibat Serangan Teror di Masjid Selandia Baru, Ini Kesaksian WNI di Sekitar Lokasi
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan perkembangan terkini mengenai nasib WNI yang ada di Kota Christchurch.
"Kami tadi telah melakukan kontak kepada semua WNI Christchurch. Sejauh ini kita sudah berhasil menghubungi semua WNI kita di Christchurch dan sekitarnya. Kita lagi kontak-kontak dengan warga kita disana," ujar Tantowi Yahya kepada Tribunnews.com.
Berdasarkan komunikasi yang diperoleh KBRI, semua WNI akan berkumpul di satu rumah di kota Christchurch.
"Warga kita di Christchurch akan berkumpul di satu rumah agar bisa mudah dan cepat kordinasinya. Mereka itu yang tinggal di Christchurch dan sekitarnya," ungkap Tantowi.
Baca: Cerita Saksi Mata Penembakan di Selandia Baru
Baca: Kecam Aksi Teror di Dua Masjid Selandia Baru, Jokowi: WNI Disana Hati-hati
Sejauh ini, menurut Tantowi, belum ada korban dari WNI atas kejadian teror penembakan tersebut.
"Belum ada. Pihak kepolisian Selandia Baru juga belum beri nama-nama korban dalam kejadian itu," ucap Tantowi.
(Tribunnews.com/Whiesa)