2. Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yg tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan. Bahkan firasatpun tidak. Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yg sangat terbuka dan semua tamu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini justru menjadi petaka.
3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, maka inilah resiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yg menginginkan Indoneisa tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yg moderat.
4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah resiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yg sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh@ agama atau tokoh2 masyarakat dari daerah.
5. Kepada rekan2 TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yg tidak diinginkan ini. Inilah resiko pribadi saya sbg pemimpin yg harus sy hadapi dgn langkah2 yg terukur & konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mohon doanya.
6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air, rekan2 pengurus DPP, DPW, DPC PAC&ranting: Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar2besarnya atas seluruh persepsi dan dampak akibat kejadian yg sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini.
Jangan kendurkan perjuangan, karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP ;lebih dan mampu utk melewati ambang batas parlemen.
Saya akan segera mengambil keputusamn yg terbaik utk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan2 fungsionaris DPP &DPW dlm keterbatasan komunikasi yg saya miliki saat ini.
Baca: Pamer Foto Romahurmuziy Berompi Orange Saat Bergaya Ini, Iwan Fals Terpingkal: Dapat Foto Ginian
7. kepada kakak2 adik2, keluarga besar, terkhusus istri dan anakku tercinta. Ayah mohon maaf yg sebesar-besarnya atas segala kesedihan, kerepotan, dan perasaan yg kalian terima. Dengan seluruh perasaan ayah yg masih tersisa saat ini, dengan segala ketulusan, ayah mohon keyakinan kalian bahwa apa yg sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yg tampak di media. Ikhlaskanlah takdir yg menimpa ayah sebagai pemimpin saat ini.
Anakku, permataku dan pembuat senyumku:
Engkau harus tetap belajar yg rajin krn UN sudah dekat. Tak usah kau pedulikan apa kata orang jika mereka membullymu, karena inilah resiko mjd pemimpin politik seperti yg selalu ayah bilang. Ayah doakan semoga sengkau tetap menjadi yg terbaik seperti biasanya di sekolahmu. Peluk cium ayahmu dari jauh yg selalu mencintaimu.
Istriku, belahan nyawaku:
Engkaulah kekuatanku. Aku yakin kita akan terus saling menguatkan, menghadapi badai ini agar cepat berlalu. Aku merasakan begitu besarnya cinta dan kesungguhan serta pengorbananmu mendampingiku. Terima kasih untuk terus mempercayaiku. karenanya izinkan aku untuk terus mencintaimu. Titip ciuman untuk anak kita setiap hari.
M Romahurmuziy.".
(Tribunnews.com/Daryono)