Pasca kejadian teror di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), sembilan korban masih dalam keadaan kritis termasuk bocah berusia 4 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Para korban teror di masjid Kota Christchurch, Selandia Baru masih di rawat di Rumah Sakit Christchurch.
Serangan teror yang menewaskan 50 orang dan 50 orang lainnya luka-luka tersebut, terjadi di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Jenazah korban ke-50 ditemukan di Masjid al Noor, Christchurch, Selandia Baru ketika petugas memindahkan mayat para korban pada hari Sabtu, (16/3/2019).
Baca: Kisah di Balik Penembakan Brutal Selandia Baru Ayah Mengadang Peluru Demi Menyelamatkan Saya
Baca: Korban Pertama Penembakan di Masjid Selandia Baru akan Dimakamkan Sore Ini
Dikutip dari CNN.com, sembilan korban aksi teror di masjid Christchurch ini masih dalam kondisi kritis.
Kepala Eksekutif Dewan Kesehatan Distrik Canterbury, David Meates mengatakan, dua korban akan keluar dari rumah sakit, Senin (17/3/2019) hari ini.
Sementara itu, 31 korban luka-luka lainnya masih harus dirawat intensif di rumah sakit.
"Masih ada seorang bocah berusia empat tahun dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Starship di Auckland," kata Meates.
Baca: Keluarga Zulfirman Syah, Korban Penembakan Akan Berangkat ke Selandia Baru
Baca: Video Viral, Polisi Selandia Baru Berikan Pidato Emosional Pasca Penembakan: Aku Bangga Jadi Muslim
"Ayahnya telah dipindahkan ke Auckland dan tetap dalam kondisi gawat tetapi stabil," imbuhnya.
David Meates menambahkan, serangan tersebut sangat memengaruhi staf Rumah Sakit Christchurch.
Ia mengatakan, mereka akan membutuhkan dukungan dalam beberapa hari mendatang.
"Kami menunda sejumlah operasi besar yang direncanakan di klinik Cantabria," tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, kabinetnya telah setuju untuk mengubah undang-undang senjata di negara itu.
Baca: Empat Anggota Keluarga Zulfirman Syah Segera Bertolak ke Selandia Baru
Baca: Ketua Komisi I DPR RI Kutuk Aksi Teror terhadap Muslim Selandia Baru
Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi serangan teror di Christchurch pada Jumat lalu.
Akan tetapi, Jacinda Ardern masih belum mau mengungkapkan apa perubahan yang dilakukannya.
Jacinda Ardern mengatakan, lebih banyak rincian akan dirilis setelah kabinetnya melakukan rapat dan membuat keputusan yang dibuat hari ini.
Saat melakukan konferensi pers, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters mengatakan, kabinet tengah bersatu untuk mengambil keputusan tersebut.
Baca: Korban Tewas Serangan Teror di Masjid Selandia Baru Bertambah Jadi 50 Orang
Baca: Termasuk Kiper Timnas Futsal Selandia Baru, 3 Pesepak Bola Turt Jadi Korban Teror Christchurch
"Ini keputusan kabinet," kata Peters.
"Kenyataannya adalah setelah 15 Maret, dunia kita berubah selamanya, dan begitu pula hukum kita," ungkap Peters.
(Tribunnews.com/Whiesa)