2013: percobaan pembunuhan, kemudian menembak dengan senjata api di apartemen di Kanaleneiland
2014: mengutil di Utrecht, meludah dan mengancam menjadi agen dan mengemudi di bawah pengaruh minuman keras
2015: menghancurkan jendela dan sel
2017: pemerkosaan
2018: pencurian sepeda dan pencurian di toko sepeda
Baca: Mengapa Brenton Tarrant Tulis Banyak Angka 14 di Senapan Miliknya? Inilah Maknanya
Sementara itu, diberitakan Heavy.com, Tarrant diduga sudah didoktrin oleh kelompok radikal sayap kanan untuk membenci imigran dan orang-orang di luar ras Eropa atau kulit putih.
Di Twitter, ia memberikan sikap, bahwa serangan terhadap orang-orang non kulit putih atau non ras Eropa adalah sah.
Tarrant sempat ditanya, apakah dia tak melihat orang-orang yang diserang adalah orang-orang tak berdosa.
Tarrant menjawab, serangan terhadap orang-orang Non Ras Eropa adalah perang.
Menurut Tarrant, dalam sebuah perang, tidak ada yang namanya 'orang tak berdosa'.
Tarrant juga sempat ditanya, apakah dia berencana selamat atau melakukan bunuh diri setelah melakukan serangan.
Tarrant menjawab, dia siap mati sebagai risikonya.
Tapi dia berniat untuk tetap hidup, sehingga dia bisa terus menyebarkan ajaran supremasi kulit putih yang dia yakini.
Belum diketahui apakah Tarrant bertindak sebagai lone wolf (seorang diri), atau bergabung dengan kelompok sayap kanan kulit putih.