Ketika itu, Rohim berhasil menggagalkan eksekusi tiga pemain Persebaya yakni Feri Pahabol, Aburizal Maulana, dan Osvaldo Haay.
Persebaya Surabaya melaju ke babak perempat Final Piala Presiden 2019 usai menjadi juara grup A, Persebaya Surabaya menyingkirkan Persib Bandung dan Perseru Serui, sedangkan PS Tira-Persikabo menjadi runner-up terbaik juga berhak lolos ke babak selanjutnya.
Meskipun lolos ke babak Perempat Final, Persebaya Surabaya tetap memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar terutama di lini belakang.
Dari tiga laga yang dilalui Persebaya Surabaya di Piala Presiden, mereka kebobolan empat kali dan hanya mencatatkan satu kali nir bobol ketika menghadapi PS Tira-Persikabo di laga terakhir.
Bahkan tiga dari empat gol yang menjebol gawang Bajol Ijo terjadi di babak pertama.
”Masih ada banyak waktu (persiapan), saya hitung-hitung, bisa sampai sembilan kali latihan lagi, artinya, kami sudah harus siap jika saatnya tiba (pertandingan),” kata Djanur.
Djanur juga mengaku sudah mengantongi sejumlah materi evaluasi.
Dia menilai penampilan Misbakus Solikin dkk pada penyisihan grup kemarin selalu telat panas dan membuat mereka selalu kebobolan di babak pertama.
Di laga pertama, Persebaya kebobolan dua gol saat melawan Perseru Serui.
Di babak pertama, dalam tempo empat menit. Masing-masing melalui Nur Akbar Jawara Munir (34’) dan Delfin Rumbino (38’). Meski akhirnya Persebaya membalikkan keadaan menjadi 3-2.
”Situasi itu yang termasuk materi evaluasi, kami tidak boleh dalam situasi tersebut lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya, anak-anak pantang untuk terlena, walau bisa bangkit di babak kedua, tetapi itu terlalu riskan, saya pikir kami harus selalu siap 2 x 45 menit,” jelas Djanur.
(Tribunnews.com/Gigih)