2. Soal pesan ibu korban pada pelaku disebut bohong
Suami Siti Zulaeha, Sukri Tenri Gau menyebutkan ibu korban tidak pernah berpesan pada Wahyu Jayadi sebelum meninggal.
Sebelumnya diberitakan Wahyu mengaku mendapat wasiat dari ibu Siti sebelum meninggal.
Menurut Wahyu, ia diminta almarhumah ibu Siti untuk menjaga korban karena sudah dekat layaknya saudara.
"Kita tak punya hubungan emosional dalam tanda kutip bahwa kita saling suka sama suka. Ini karena persoalan hubungan emosional karena hubungan keluarga."
"Saya ingat pesannya almarhumah mamanya, 'Jagai anrimmu, jagai anrimmu (jaga adikmu, jaga adikmu). Bahasa Bugisnya seperti itu. Taniako tau laing' (kamu bukan orang lain)," aku Wahyu pada polisi, Minggu (24/3/2019).
Namun, Sukri mengungkapkan bahwa pengakuan Wahyu Jayadi tersebut adalah bohong.
"Itu adalah kebohongan besar yang dibuat-buat pelaku," kata Sukri usai diperiksa di Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).
Menurut Sukri Tenri Gau, Wahyu dan ibu Siti sama sekali tidak saling kenal.
"Tahun 2006 meninggal. Almarhumah belum kenal dengan pelaku. Jadi bagaimana bisa dititipi," ujarnya.
Baca: 5 Fakta Terbaru Pembunuhan Siti Zulaeha, Motif Wahyu Jayadi hingga Pesan Ibu Korban pada Pelaku
3. Suami korban mengaku sakit hati
Sukri Tenri Gau, suami Siti Zulaeha mengaku sakit hati atas aksi kejam Wahyu Jayadi terhadap istrinya.
Ia menyayangkan perbuatan sadis Wahyu yang membuat Siti harus kehilangan nyawa.
Terlebih menurut Sukri, Wahyu Jayadi sudah memiliki hubungan emosional dengan Siti.