Jokowi mengimbau para pendukungnya memakai baju putih saat mencoblos di TPS, 17 April 2019. Ini tanggapan musisi Iwan Fals.
TRIBUNNEWS.COM - Musisi Iwan Fals ikut memberikan tanggapan terkait usulan calon presiden nomor 01, Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengimbau seluruh pendukungnya memakai baju putih saat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Rabu (17/4/2019) dengan memakai baju putih.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta seluruh pendukungnya untuk mengajak keluarga, anak, abang, kakak dan teman-teman mengenakan baju putih.
Baju putih, kata Jokowi, seluruh rakyat Indonesia memilikinya.
Baca: Jokowi Pastikan Imbauan Gunakan Baju Putih Tak Timbulkan Konflik
Baca: FUI Bilang Satu TPS akan Dijaga 210 Orang Baju Putih
Baca: TKN: Ajakan Memakai Baju Putih saat Nyoblos Tak Akan Timbulkan Konflik
“Karena itu, saya dan Pak Ma’ruf Amin di surat suara juga pakai baju putih. Jadi, putihkan TPS."
"Agar mudah mengingatnya, putih adalah kita,” kata Jokowi, saat berkampanye di Hotel Lido Graha, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/3/2019).
Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat menggunakan hak pilih.
Apalagi, sambung Jokowi, negara mengeluarkan dana triliunan rupiah untuk menyelenggarakan pesta demokrasi itu.
Sehingga biaya yang besar itu diharapkan digunakan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
“Maka coblos baju putih,” kata dia disambut tepuk tangan para pendukung.
Dia menyebutkan, sengaja tidak memakai jas karena tidak semua masyarakat memilikinya.
Jas, menjadi tradisi masyarakat Eropa.
Baca: Andi Arief Kembali Menyindir, Kali Ini Tentang Ajakan Pakai Baju Putih Jokowi
Baca: Ajak Warga Kenakan Baju Putih ke TPS, Gerindra Itu Tanda-tanda Kepanikan Kubu 01
Baca: TKN: Tidak Ada yang Salah dari Ajakan Jokowi Agar Masyarakat Berbaju Putih ke TPS
“Maka saya pakai baju putih. Ini pun harganya murah, dibeli di Tanah Abang, Rp 60.000 dapat,” katanya.
Imbauan Jokowi agar pendukungnya memakai baju ini pun menuai tanggapan dari berbagai kalangan.
Satu di antaranya musisi Iwan Fals.
Lewat akun Twitter-nya, Iwan Fals menilai, ajakan capres petahana tersebut, cukup keren karena mengesankan suci.
Iwan Fals menyarankan, baik pendukung paslon nomor urut 01 maupun 02 memakai baju putih, sedangkan panitia mengenakan warna merah.
Namun, di sisi lain, ada warna lain yang tidak terwadahi.
"Soal Himbauan Presiden ke TPS pakai baju putih, keren juga tuh, jadi suci kesannya"
"01 & 02 pake baju putih, panitianya pake baju merah."
"hmmm tapi warna yg lain pada kemana ya, kasian juga sih," tulisnya, Senin (1/4/2019).
Tak hanya itu, penyanyi lagu Bento tersebut juga mengusulkan, selain baju putih, ada beberapa baju lain yang bisa dipakai.
Sebut saja batik, baju adat, kostum para tokoh pahlawan yang sedang digemari saat ini, baik di komik maupun dunia nyata, atau zaman dulu.
Menurut Iwan Fals, hal ini lebih bagus agar lebih terasa kebhinekaannya.
"Pake Batik & Baju Adat, atau kostum tokoh2 pahlawan kita dan dunia yg sedang digemari sekarang ini baik yg difilm, komik maupun dunia nyata atau yg jaman dulu juga boleh."
"wuiiiih lebih maknyusss tuh, lebih terasa kebhinekaannya," sambungnya.
Sebelumnya, Iwan Fals juga membuat cuitan soal siapa sosok yang akan dicoblos pada Pemilu 2019.
Iwan Fals bilang, rakyat tidak perlu diberi tahu karena sudah pintar, sehingga tak perlu dibujuk atau ditekan.
Kata dia, siapa saja yang membuat hati 'adem' itulah yang akan dicoblos.
"Beginiiii soal nyoblos siapa ntar di TPS, sudahlah, “rakyat” gak usah dikasih tau, sudah tau kok mana yg harus dicoblos, dijaman secanggih ini masak harus dikasih tau terus, pake diojok2 lagi, emangnya bego."
"pokoknya siapa yg membuat hati adem itulah yg dicoblos, gitu kan," tulis Iwan Fals.
Tak Akan Timbulkan Konflik
Sementara itu, masih menurut Jokowi, imbauannya untuk mengenakan baju putih, tidak akan menimbulkan konflik di masyarakat.
"Ya enggak (menimbulkan konflik). Sekarang saja sudah pakai baju putih kan enggak apa-apa," kata Jokowi kepada wartawan usai kampanye di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3/2019).
Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi pelaporan dirinya ke Badan Pengawas Pemilu oleh Advokat Cinta Tanah Air.
Jokowi dilaporkan karena dianggap mengeluarkan pernyataan provokatif karena mengajak pemilih mencoblos ke TPS menggunakan baju putih.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, pelapor menilai, imbauan Jokowi itu berpotensi memunculkan konflik antara pemilih yang berbaju putih dan tidak berbaju putih.
Namun Jokowi meyakini kekhawatiran ACTA itu tak akan terjadi.
Jokowi mencontohkan saat Pilpres 2014 lalu, banyak juga pendukungnya yang menggunakan baju kotak-kotak, meskipun tak ada imbauan langsung agar menggunakan baju itu.
Jokowi menegaskan saat itu tak terjadi konflik antara masyarakat yang menggunakan baju kotak-kotak dan yang tidak menggunakan.
"Dulu pakai baju kotak-kotak juga enggak apa-apa. Enggak ada apa-apa."
"Sekarang pakai baju putih, baju yang sangat netral, semua orang memiliki, enggak apa-apa," kata capres petahana ini.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)