Final Piala Presiden 2019, Arema dalam skenario lantaran telah unggul agregat 6-0 atas Kalteng Putra. Bertemu Persebaya atau Madura United?
TRIBUNNEWS.COM - Skenario partai final Piala Presiden 2019 akan mempertemukan tim-tim Jawa Timur.
Seperti diketahui, Arema FC baru saja memperoleh kemenangan 0-3 atas Kalteng Putra pada Jumat (5/4/2019) hingga membuat Arema mendapat tiket final.
Kini, Arema FC menunggu pemenang partai leg kedua antara Madura United vs Persebaya Surabaya yang baru digelar besok Sabtu (6/4/2019).
Akankah Arema FC bertemu Persebaya yang unggul agregat 1-0 di leg pertama?
Atau akankah Arema FC bertemu Madura United yang dimungkinkan membuat kejutan esok hari?
SImak skenarionya di sini.
Baca: Hasil Akhir Kalteng Putra vs Arema FC, Semifinal Leg Kedua Piala Presiden, Menang 0-3 Arema ke Final
Diberitakan, Arema FC menemui jalan mulus untuk mendapatkan tiket final Piala Presiden 2019.
Pada leg pertama bermain di kandang Stadion Kanjuruhan Malang, Arema sukses membantai tim tamu dengan skor 3-0.
Torehan tersebut diulang Hamka Hamzah dan kawan-kawan saat bertandang ke markas Kalteng hari ini dengan sor sama 0-3.
Total Arema FC menang agregat 6-0 dari Kalteng Putra.
Kini skuat Milan Petrovic menunggu tim yang akan menang antara MAdura United atau Persebaya Surabaya yang baru berlaga besok Sabtu.
Baca: Djanur Akui Persebaya Belum Aman ke Final Meski Menang Madura United
Persebaya lakukan rotasi
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman buka peluang lakukan rotasi, kala timnya hadapi Madura United, Leg 2 semifinal Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SGRP), Sabtu (6/4/2019).
Terlebih, disampaikan Djanur, komposisi pemain di skuatnya saat ini, cukup merata.
Bahkan di dua laga terakhir, hadapi Tira Persikabo (29/3/2019) dan Madura United (3/4/2019), Persebaya sukses bisa mengubah keadaan melalui skema pergantian pemain.
Dua laga itu, dengan skema sama, Djanur selalu masukkan tiga pemain pengganti di babak kedua. M Hidayat, Osvaldo Haay, dan Oktafianus Fernando.
“Terbukti ketika kami melakukan pergantian pemain tidak merubah ritme, bahkan bisa menaikkan tempo seperti yang kami inginkan,” terang Djanur saat jumpa pers di Pamekasan, Jumat (5/4/2019).
“Artinya kami miliki pemain yang sama baiknya. Jadi sangat mungkin dilakukan rotasi, walaupun tidak akan besar-besaran,” tambah pelatih 55 tahun tersebut.
Rotasi sangat mungkin dilakukan, setelah mepetnya persiapan, hanya berjarak dua hari dari Leg 1, saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (3/4/2019) lalu.
Bahkan, karena mepetnya waktu pertandingan, Persebaya tidak sempat lakukan latihan di Surabaya. Satu-satunya latihan yang bisa dilakukan, official training di SGRP sore ini.
Namun demikian, Djanur memastikan semua pemain yang ia bawa ke Madura siap diturunkan.
“Kami harus maksimalkan situasi yang ada. Insya Allah semua pemain siap, kecuali kemarin yang tidak turun, masih belum siap, yang lainnya tidak ada masalah,” tutup mantan pelatih Persib dan PSMS Medan tersebut.
Pemain yang dimaksud adalah Ruben Sanadi, absen di Leg 1 karena alami cedera fissure pada lutut kanannya.
Baca: Prediksi Madura United vs Persebaya Surabaya di Semifinal Leg Kedua Piala Presiden, Demi Tiket Final
Dua pahlawan perkuat Madura
Di kubu Madura United, mereka kemungkinan akan kembali diperkuat oleh M. Ridho di bawah mistar dan Greg Nwokolo di garda serang.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh dokter tim Madura United, Herry Siswanto, ia menjelaskan bahwa M, Ridho mengalami demam yang memaksanya absen di Leg Pertama.
"Dia sudah sembuh. Kami tidak khawatir untuk menuŕunkannya, tapi, coach Dejan yang lebih tahu atau coach Kurnia Sandy yang paham akan dimainkan atau tidak, tapi, kalau sakitnya sudah sembuh," ujar Herry Siswanto dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
Sedangkan untuk Greg, kondisinya sudah siap untuk dimainkan.
Menurut dokter yang familiar disapa Herrisist, dia memiliki kans besar untuk kembali merumput.
"Mungkin iya, mungkin juga tidak, tapi, bisa jadi main, soalnya progres cederanya sudah bagus dan tinggal adaptasi latihan, dia juga semangat untuk bermain," sambungnya.
Baca: Jadwal Final Piala Presiden, Arema FC Tunggu Pemenang Antara Madura United vs Persebaya Surabaya
Jika Arema bertemu Persebaya?
Arema FC tinggal menunggu tim pemenang laga Madura United vs Persebaya Surabaya untuk bertemu di Final Piala Presiden 2019.
Namun jika pemenang laga besok Sabtu adalah Persebaya, maka akan terjadi Derbi Jawa Timur antara Arema vs Persebaya.
Kendati demikian, dalam final Piala Presien kali ini akan berlaku sistem kandang dan tandang.
Dikutip dari Surya, bila Persebaya Vs Arema FC tersaji di Babak Final, Panpel kedua tim harus bekerja ekstra untuk memastikan laga tersebut berjalan aman.
“Kami sudah biasa menggelar pertandingan dengan maksimal security, baik pengamanan tertutup maupun terbuka.”
“Kalau Arema FC vs Persebaya, ini akan melibatkan pengamanan yang sangat tinggi,” kata Abdul Haris, Ketua Panpel Arema FC dilansir SURYAMALANG.COM, Jumat (5/4/2019).
Panpel Arema FC juga akan koordinasi dengan Aremania agar menjaga suasana kondusif.
“Kami akan intens koordinasi dengan semua elemen, baik koordinator korwil, suporter, maupun pihak keamanan.”
“Siapapun nanti lawannya, itu akan menyedot animo suporter.”
“Kami juga akan sosialisasi kepada Aremania agar kejadian yang merugikan tim tidak terulang.”
“Saya yakin kejadian dulu bisa menjadi pelajaran sehingga tidak terulang,” jelasnya.
Baca: Jika Arema FC Vs Persebaya Terjadi di Final Piala Presiden 2019
Final laga kandang dan tandang
Kompas.com memberitakan, Final Piala Presiden 2019 sudah dipastikan tidak akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Bahkan, partai puncak ini akan digelar dengan sistem tandang-kandang.
Itu artinya, untuk kali pertama sejak 2017, final Piala Presiden digelar dengan sistem tersebut.
Sebelumnya, final Piala Presiden 2015 dan 2018 digelar di SUGBK sedangkan final Piala Presiden 2017 digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena SUGBK sedang direnovasi menyambut Asian Games 2018.
Anggota Steering Committee Piala Presiden 2019, Cahyadi Wanda, mengatakan bahwa panitia memang membuat perbedaan pada final kali ini, yang menggunakan sistem kandang dan tandang.
Rencananya, leg pertama akan digelar pada 9 April, sementara leg kedua dihelat 12 April.
"Karena memang edisi sebelumnya selalu single match, tetapi ketika memasuki tahun ini, kami butuh penyegaran," kata Cahyadi Wanda.
"Format kandang tandang akan menghadirkan drama lebih karena kami tahu kalau bermain di SUGBK, kami tidak bisa mengakomodir seluruh suporter yang datang," ucap Cahyadi Wanda menambahkan.
Cahyadi Wanda optimistis laga home dan away pada final Piala Presiden 2019 lebih ramai ketimbang edisi sebelumnya.
Sebab, suporter tuan rumah nantinya bisa memenuhi bangku tribune stadion kandang mereka tanpa harus datang ke SUGBK.
"Dengan format kandang tandang setiap tim yang bermain dapat dukungan maksimal dari penonton," kata Cahyadi Wanda.
(Tribunnews.com/Chrysnha)